Adi Husada Cancer Center

Mengenal Apa Itu Leukemia Akut dan Tipenya

Pada leukemia akut, sel darah yang abnormal adalah sel darah yang belum matang (blas) dan tidak dapat menjalankan fungsi normalnya serta berkembang dengan cepat. Perkembangannya yang sangat cepat ini membuat leukemia memburuk dengan cepat. Leukemia akut memerlukan pengobatan yang agresif dan tepat waktu.

Leukemia akut sendiri terbagi menjadi 2 yaitu Leukemia Limfotik Akut atau Acute Lymphocytic Leukemia dan Leukemia Mielogen Akut atau Acute Mylogenous Leukemia.

Leukemia Limfotik Akut

Leukemia limfositik akut (Acute Lymphocytic Leukemia)terjadi ketika sel sumsum tulang mengalami perubahan atau mutasi dimana sel sumsum tulang terus tumbuh dan membelah sehingga produksi sel darah menjadi tidak terkendali.

Hal tersebut membuat sumsum tulang menghasilkan sel-sel yang belum matang yang berkembang menjadi sel darah putih leukemia yang disebut limfoblas. Sel-sel dengan kondisi abnormal ini dapat menumpuk dan menyingkirkan sel-sel sehat.

Banyak tanda dan gejala leukemia limfositik akut yang mirip dengan flu. Pada flu tanda dan gejala akan berangsur membaik, tetapi jika tanda dan gejala tidak segera membaik harap diwaspadai.

Gejala leukemia limfositik akut meliputi:

  1. Pendarahan dari gusi
  2. Sakit tulang
  3. Demam
  4. Infeksi yang sering terjadi
  5. Mimisan yang sering atau parah
  6. Benjolan disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening di dalam dan sekitar leher, ketiak, perut, atau selangkangan
  7. Kulit pucat
  8. Sesak napas
  9. Kelemahan, kelelahan, atau penurunan energi secara umum

Kanker ini paling umum terjadi pada anak-anak, sehingga pengobatannya memberikan peluang besar untuk kesembuhan. Leukemia limfositik akut juga bisa terjadi pada orang dewasa, meski peluang penyembuhannya sangat kecil.

Leukemia Mielogen Akut

Leukemia myelogenous akut (Acute Mylogenous Leukemia) adalah kanker darah dan sumsum tulang – jaringan spons di dalam tulang tempat sel darah dibuat. Kata “akut” pada leukemia myelogenous akut menunjukkan perkembangan penyakit yang cepat.

Leukemia Mielogen Akut umumnya menyerang orang dewasa berusia 65 tahun ke atas. Jenis kelamin pria lebih mungkin terkena leukemia ini dibandingkan wanita.

Leukemia Mielogen Akut disebabkan oleh tidak cukupnya sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit normal, tetapi terlalu banyak sel darah putih abnormal. Gejalanya bisa serupa dengan penyakit lain, tetapi tidak semua orang akan mengalami semua gejala.

Gejala Leukemia Mielogen Akut meliputi:

  1. Demam atau menggigil, hal ini disebabkan oleh kurangnya sel darah putih yang sehat, yang membantu melawan infeksi di dalam tubuh.
  2. Merasa lebih lemah dari biasanya, kelelahan terus-menerus meskipun sudah tidur nyenyak.
  3. Infeksi yang sering atau parah. Mudah tertular infeksi atau mendapati bahwa infeksinya bertahan lama dan sulit dihilangkan.
  4. Menurunkan berat badan tanpa berusaha dan tanpa mengubah polamakan
  5. Pembengkakan kelenjar getah bening, pembesaran hati atau limpa
  6. Mudah berdarah atau memar meskipun tidak mengalami benturan
  7. Mimisan berulang, Gusi berdarah saat mengosok gigi, lebih banyak pendarahan jika terluka
  8. Bintik merah kecil di kulit Anda (petechiae)
  9. Keringat berlebihan, terutama pada malam hari
  10. Nyeri atau nyeri tulang

Pada kanker ini jika mengalami gejala infeksi apa pun (terkadang hanya suhu tinggi), harus segera mendapatkan bantuan medis, karena ada risiko terkena sepsis yang mengancam jiwa.

Metode pengobatan untuk leukemia akut biasanya berbeda-beda tergantung pada banyak faktor dan jenis leukemiannya (Acute Lymphocytic Leukemia (ALL) atau Acute Mylogenous Leukemia (AML)) dan setiap mutasi dalam leukemia tersebut.

Pengobatan Leukemia

  1. Kemoterapi merupakan bentuk pengobatan utama untuk leukemia. Perawat ini bertujuan untuk membunuh sel leukemia.
  2. Transplantasi sel induk dan sumsum tulang. Transplantasi sel induk ini membantu membangun kembali sel induk yang sehat dengan mengganti sumsum tulang yang tidak sehat dengan sel induk bebas leukemia yang akan meregenerasi sumsum tulang yang sehat.
  3. Terapi radiasi. Terapi radiasi menggunakan sinar X atau sinar berenergi tinggi lainnya untuk merusak sel leukemia dan menghentikan pertumbuhannya.
  4. Imunoterapi. Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan untuk melawan kanker. Sistem kekebalan tubuh yang melawan penyakit mungkin tidak menyerang kanker karena sel kanker menghasilkan protein yang membantunya bersembunyi dari sel sistem kekebalan. Imunoterapi bekerja dengan mengganggu proses itu.