Bagi wanita, kanker serviks atau yang dikenal juga dengan nama kanker leher rahim, merupakan salah satu penyakit yang wajib diwaspadai. Pasalnya, angka prevalensi penderita kanker satu ini terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Globocan (WHO), yang dikutip dari Katadata, mencatat di tahun 2020 yang lalu ada 36.633 kasus kanker serviks yang diderita wanita Indonesia, dengan sekitar separuhnya berujung pada kematian. Tingginya angka kematian ini cukup ironis, mengingat kanker serviks termasuk kanker yang bisa dicegah dengan pemeriksaan dini.
Mengenal Kanker Serviks
Sebelum membahas lebih jauh lagi, ada baiknya kita mengenali apa itu kanker serviks. Seperti namanya, kanker serviks adalah kanker yang terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali di area serviks/leher rahim. Serviks sendiri adalah organ yang menghubungkan vagina dengan rahim.
Penyebab terjadinya anomali sel ini adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Karena itu, meskipun kanker serviks dapat menyerang wanita di segala usia, risiko terkena pada wanita yang sudah aktif secara seksual lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Kabar baiknya, kanker serviks ternyata lebih mudah dicegah dan diobati. Tapi ada satu syaratnya, yaitu hanya jika bisa dideteksi lebih cepat. Deteksi dini kanker serviks ini berperan penting dalam membantu dokter merekomendasikan treatment lanjutan dengan tepat dan meningkatkan peluang kesembuhan.
Ragam Pemeriksaan Kanker Serviks
Berikut merupakan beberapa pemeriksaan kanker serviks yang umum dilakukan, di antaranya adalah:
- Pap Smear
Merupakan tes yang paling sering dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks. Tujuan dilakukan pap smear adalah untuk mengetahui ada tidaknya sel yang berpotensi berkembang secara tidak normal. Caranya dengan mengambil sampel sel yang ada di leher rahim. Selanjutnya sampel tersebut akan dicek menggunakan mikroskop untuk mencari tahu apakah sel tersebut bersifat normal, prakanker, atau bahkan sudah menjadi sel kanker. - Tes IVA
IVA merupakan singkatan dari Inspeksi Visual Asam Asetat. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi sel kanker serviks di tahap-tahap awal. Secara biaya, pemeriksaan tes IVA ini juga tergolong lebih murah karena dapat langsung diolah tanpa harus menunggu hasil lab. Prosedur pemeriksaan ini menggunakan asam asetat dengan kadar 3-5% yang nantinya dioleskan ke bagian leher rahim. Selanjutnya bagian yang diolesi tadi diobservasi, jika muncul luka, darah, atau terjadi perubahan warna (menjadi putih), kemungkinan besar artinya ada sel kanker di leher rahim. Sebaliknya, pada leher rahim normal tidak akan timbul perubahan. - Kolposkopi
Pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan jika dokter menemukan hasil mencurigakan dari pap smear. Pemeriksaan ini menggunakan alat khusus yang disebut kolposkop. Pemeriksaan dilakukan langsung pada bagian leher rahim, vagina, dan vulva. Hasil pemeriksaan kolposkopi ini nantinya akan menentukan apakah seseorang memerlukan pemeriksaan lanjutan atau tidak. - Biopsi Serviks
Pemeriksaan biopsi serviks umumnya dilakukan jika pada pemeriksaan kolposkopi dokter menemukan sesuatu yang tidak normal. Prosedur yang dilakukan adalah dengan mengambil sampel jaringan dari area ditemukannya abnormalitas tadi. Selanjutnya sampe biopsi akan diuji juga untuk mendapatkan gambaran penanganan lanjutan yang diperlukan. Jika selama proses biopsi, tim medis dapat menyingkirkan seluruh sel abnormal, kemungkinan besar Anda tidak memerlukan tindakan/perawatan lebih lanjut.
Seluruh pemeriksaan kanker serviks yang disebutkan di atas dapat Anda peroleh di Rumah Sakit Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya. AHCC merupakan salah satu rumah sakit penanganan kanker terbaik, khususunya di Indonesia bagian timur. Dengan sistem yang terintegrasi, AHCC menyediakan layanan penanganan kanker yang mudah dijangkau dan senyaman mungkin tanpa harus repot keluar area rumah sakit.
Tergabung dalam jaringan IOC (Integrated Oncology Centres) atau Pusat Onkologi Terpadu Asia, artinya AHCC terus mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan layanan, termasuk wawasan seputar dunia onkologi terbaru bagi dokter dan tenaga medis, serta pengetahuan tentang fasilitas dan teknologi perawatan kanker terkini sesuai dengan standar internasional yang diberlakukan bagi seluruh anggota IOC.
Ingin mengetahui lebih banyak terkait Adi Husada Cancer Center? Atau sedang membutuhkan informasi terkait layanan perawatan kanker? Hubungi kami melalui kontak whatsapp di 0851-7422-6922 atau email ke info@ahcc.co.id untuk informasi selengkapnya.