Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Dikuti dari Kompas, WHO menyebutkan bahwa di tahun 2021 yang lalu ada 10 juta orang meninggal akibat kanker dari total 20 juta kasus yang terjadi. Ini berarti persentase angka kematiannya mencapai 50%. Hingga saat ini, penyebab pasti munculnya kanker masih belum diketahui. Namun, stres diyakini menjadi salah satu penyebab kanker di era modern ini.
Telah banyak penelitian dilakukan untuk menguji keterkaitan antara stres dan risiko kanker. Hasilnya, para peneliti masih kesulitan dalam menarik kesimpulan. Cancer Research UK menyebutkan bahwa sejauh ini tidak ditemukan hubungan langsung antara stres dan meningkatnya risiko kanker. Meskipun begitu, penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa respon kita terhadap stres lah yang dapat memicu munculnya sel kanker di dalam tubuh.
Bagaimana Stres Dapat Menjadi Penyebab Kanker?
Sebelum membahas ini, perlu diketahui bahwa kanker terjadi ketika ada pertumbuhan sel yang tidak normal atau mengalami mutasi. Nah, penyebab mutasi gen ini bisa sangat bervariasi, atau dapat dikatakan tidak memiliki penyebab tunggal. Ada yang disebabkan oleh warisan genetik, namun tidak sedikit juga mutasi sel yang terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang dijalani.
Pada dasarnya, tubuh memiliki sistem kekebalan yang dapat melawan sel-sel mutasi ini agar tidak berkembang menjadi sel kanker. Namun stres yang tidak terkelola dengan baik dapat menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh kita, sehingga membuat tubuh lebih rentan mengalami gangguan kesehatan, termasuk tidak mampu mengontrol mutasi sel-sel yang berpotensi menjadi kanker.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon antara lain epinefrin, neropinefrin, dan kortisol. Ketiganya dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dalam upayanya melawan mutasi sel. Dikutip dari guesehat.com, sebuah penelitian yang dipublikasikan melalui jurnal Frontiers in Oncology tahun 2017 lalu, menyebutkan bahwa seseorang yang terus menerus merasakan stres di tempat kerjanya, memiliki risiko terkena kanker prostat sebelum usia 65 tahun lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Stres Memicu Gaya Hidup Tidak Sehat
Stres mungkin tidak berhubungan langsung dengan meningkatnya risiko kanker. Namun apa yang dilakukan sebagai respon terhadap stres merupakan hal yang berbeda. Kebanyakan orang ketika mengalami stres berat justru menjadi malas beraktivitas dan cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan tidak sehat. Stres berat juga sering dikaitkan dengan perilaku merokok dan mengonsumsi alkohol, di mana keduanya disebut memiliki sifat karsinogenik atau dapat memicu timbulnya kanker di dalam tubuh.
Kemampuan seseorang dalam mengelola stres dengan baik dapat akan sangat berdampak pada sistem kekebalan tubuh. Alih-alih menjalani gaya hidup tidak sehat seperti yang disebutkan sebelumnya, saat mengalami stres kita dapat melakukan beberapa aktivitas berikut:
- Tidur yang cukup
Memiliki waktu tidur berkualitas 8 jam setiap harinya dapat menjadi cara ampuh mengatasi stres. Selain mengembalikan stamina, tidur yang cukup dan berkualitas juga membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi optimal. - Mencoba meditasi/yoga
Meditasi atau yoga yang dilakukan dengan benar juga terbukti dapat membantu mengatasi stres. Ketika tubuh fokus pada gerakan yoga dan irama pernapasan pada meditasi, pikiran kita akan mampu terlepas dari stres. - Mencari bantuan profesional
Bukan hal yang aneh jika kita mencari bantuan profesional untuk mengatasi stres. Psikolog atau psikiater profesional tentu memiliki metode terapi tersendiri untuk membantu kita mengelola stres yang dihadapi. Dengan begitu stres tersebut tidak berkembang menjadi kronis.
Ingin mencari tahu lebih banyak tentang stres dan kaitannya dengan kanker? Anda dapat mengunjungi Adi Husada Cancer Center. Sebagai pusat penanganan kanker terintegrasi pertama di Indonesia timur AHCC siap mendampingi Anda melalui setiap tahapan pengobatan dengan pendekatan yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan pasien. Anda dapat menghubungi kami melalui kontak whatsapp di 0851-7422-6922 atau melalui email ke info@ahcc.co.id