Adi Husada Cancer Center

Mengenal Lebih Dekat Spesialis Hematologi Onkologi Medik: Peran Vital dalam Penanganan Kanker Darah dan Kelainan Darah Lainnya

Ketika berbicara tentang kanker dan keganasan, terutama yang berkaitan dengan darah, Anda mungkin akan sering mendengar istilah “Hematologi” dan “Onkologi”. Kedua bidang ilmu ini merupakan pilar utama dalam diagnosis, pengobatan, dan pencegahan berbagai kondisi serius yang memengaruhi darah, sumsum tulang, dan sistem limfatik. Artikel ini akan membawa Anda untuk berkenalan lebih dekat dengan profesi Spesialis Hematologi Onkologi Medik, memahami peran krusial mereka, dan bagaimana mereka memberikan harapan bagi ribuan pasien.

Pentingnya Memahami Hematologi dan Onkologi

Kanker darah, seperti leukemia, limfoma, dan multiple myeloma, merupakan jenis keganasan yang signifikan. Menurut data Global Cancer Observatory WHO pada tahun 2019, prevalensi kanker darah di Indonesia dalam lima tahun terakhir mencapai 35.870 kasus. Leukemia sendiri menyebabkan 11.314 kematian pada tahun 2018, menjadikannya penyebab kematian akibat kanker tertinggi kelima di Indonesia setelah kanker paru-paru, payudara, serviks, dan hati. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya peran para ahli di bidang ini.

Istilah “Hematologi” berasal dari kata “Hema” (Latin) yang berarti darah, dan “Logos” (Latin) yang berarti ilmu. Jadi, Hematologi diartikan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari tentang darah, termasuk pembentukan darah, komponennya (sel darah merah, sel darah putih, trombosit, plasma darah), serta perkembangan ilmu dan penyakit yang berhubungan dengan darah dan sistem pembekuannya.

Sementara itu, kata “Onko” dalam istilah medis berarti massa, benjolan, atau tumor. Oleh karena itu, “Onkologi” secara harfiah berarti cabang ilmu yang menangani tumor dan kanker.

Di Indonesia, pelayanan onkologi umumnya terbagi menjadi tiga bidang utama, masing-masing dengan fokus yang berbeda namun saling melengkapi dalam penanganan kanker secara komprehensif:

  • Onkologi Bedah: Mempelajari dan menangani aspek-aspek ilmu bedah untuk kanker, meliputi stadium kanker, biopsi (pengambilan jaringan untuk diagnosis), dan reseksi bedah tumor (pengangkatan tumor melalui operasi).
  • Onkologi Radiasi: Menangani kanker dengan menggunakan radiasi terapeutik, yaitu sinar berenergi tinggi yang bertujuan merusak DNA sel kanker untuk menghambat pertumbuhannya.
  • Onkologi Medis: Menangani kanker melalui pengobatan sistemik, seperti kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target. Ini adalah bidang yang paling erat kaitannya dengan hematologi karena banyak kanker darah memerlukan pendekatan pengobatan sistemik.

Untuk mempermudah pemahaman mengenai perbedaan dan fokus utama antara Hematologi dan Onkologi, berikut adalah tabel ringkasan:

AspekHematologiOnkologi
Fokus UtamaDarah, organ pembentuk darah (sumsum tulang), dan kelainan pembekuan darah.Tumor (jinak dan ganas/kanker), diagnosis, pengobatan, dan pencegahan kanker.
PenyakitAnemia, hemofilia, trombofilia, polisitemia, purpura, thalassemia, anemia aplastik, kelainan sumsum tulang, leukemia, limfoma, multiple myeloma.Berbagai jenis kanker pada organ padat (misalnya payudara, paru, usus besar, leher rahim, prostat, kulit, ginjal) serta kanker darah seperti leukemia dan limfoma.
PendekatanDiagnosis, manajemen, dan pengobatan penyakit darah dan kelainan hemostatik.Diagnosis, perencanaan pengobatan (seringkali multidisiplin), dan manajemen efek samping pengobatan kanker.
OverlapKanker darah (leukemia, limfoma, multiple myeloma) merupakan irisan penting antara hematologi dan onkologi.

Peran dan Kualifikasi Dokter Hematologi Onkologi Medik

Seorang ahli onkologi medik di Indonesia umumnya juga merupakan seorang ahli hematologi. Mereka adalah dokter spesialis penyakit dalam yang telah menempuh pendidikan subspesialistik di bidang hematologi dan onkologi medik. Gelar yang disandangnya adalah Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM).

Pendidikan untuk menjadi seorang Sp.PD-KHOM adalah perjalanan yang panjang dan membutuhkan dedikasi tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan dokter umum, seorang calon dokter harus mengambil pendidikan spesialis penyakit dalam, yang kemudian dilanjutkan dengan program subspesialisasi hematologi onkologi medik. Program subspesialisasi ini umumnya memakan waktu 3 tahun (6 semester) dengan beban studi sekitar 115 SKS, yang mencakup pendalaman ilmu dan pencapaian kompetensi profesional di bidang ini.

Dokter Hematologi Onkologi Medik memiliki peran sentral dan multidimensional dalam sistem layanan kesehatan. Mereka akan mendiagnosis dan menangani berbagai kondisi, penyakit, atau kelainan yang berhubungan dengan darah, sistem kekebalan, hemostatik (pembekuan darah), dan sumsum tulang.

Beberapa kelainan atau gangguan darah non-keganasan yang ditangani oleh Dokter Hematologi Onkologi Medik meliputi:

  • Anemia: Kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Ini bisa mencakup anemia defisiensi zat besi, anemia aplastik, atau anemia karena penyakit kronis.
  • Hemofilia: Gangguan pembekuan darah bawaan.
  • Trombofilia: Kondisi di mana darah memiliki kecenderungan untuk membentuk bekuan secara berlebihan.
  • Polisitemia: Produksi sel darah merah yang berlebihan.
  • Purpura: Kondisi yang menyebabkan pendarahan di bawah kulit atau selaput lendir.
  • Thalassemia: Gangguan darah genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin.
  • Neutropenia: Kekurangan jenis sel darah putih tertentu (neutrofil) yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Dalam kasus keganasan, Dokter Hematologi Onkologi Medik dapat menangani berbagai jenis kanker, baik yang berasal dari darah maupun tumor padat pada organ tubuh. Jenis kanker yang mereka tangani termasuk:

  • Kanker Darah:
    • Leukemia: Kanker sel darah putih yang memengaruhi sumsum tulang.
    • Multiple Myeloma: Kanker sel plasma di sumsum tulang.
    • Limfoma: Kanker yang berasal dari sel sistem kekebalan tubuh (limfosit) yang menyerang kelenjar getah bening atau organ lain, meliputi Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin.
  • Kanker Organ Padat: Dokter Hematologi Onkologi Medik juga terlibat dalam penanganan kanker yang berasal dari tumor padat, seperti kanker usus, payudara, leher rahim, paru-paru, prostat, tulang, otot, dan lainnya.

Tindakan Medis dan Pendekatan Pengobatan

Dalam penanganan keganasan, Dokter Hematologi Onkologi Medik akan memilih tindakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien secara individu, berdasarkan jenis kanker, stadium, lokasi, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan dan dikoordinasikan oleh seorang Dokter Hematologi Onkologi Medik antara lain:

  • Kemoterapi: Pemberian obat-obatan sitotoksik yang dirancang untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Obat ini dapat diberikan secara oral, intravena (melalui pembuluh darah), atau intratekal (ke dalam cairan tulang belakang).
  • Imunoterapi: Merangsang atau memperkuat sistem kekebalan tubuh pasien untuk lebih efektif melawan sel kanker. Ini bisa melibatkan penggunaan antibodi monoklonal, penghambat checkpoint imun, atau terapi sel T CAR (Chimeric Antigen Receptor T-cell therapy) yang merekayasa sel T pasien untuk menyerang kanker.
  • Terapi Target: Pengobatan yang menargetkan gen, protein, atau lingkungan jaringan tertentu yang berkontribusi pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker. Terapi ini lebih spesifik dan seringkali memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan kemoterapi konvensional.
  • Transplantasi Sumsum Tulang (Stem Cell Transplantation/HSCT): Prosedur di mana sumsum tulang yang rusak atau sakit diganti dengan sel punca hematopoietik yang sehat. Ini dapat berupa transplantasi autologus (menggunakan sel punca pasien sendiri) atau alogenik (menggunakan sel punca dari donor). Ini adalah pilihan penting untuk leukemia berisiko tinggi dan limfoma tertentu.
  • Terapi Hormonal: Pengobatan untuk kanker yang pertumbuhannya dipicu oleh hormon (misalnya kanker payudara dan kanker prostat) dengan menghambat hormon pemicu tersebut.
  • Pengobatan Paliatif: Meskipun tidak bertujuan menyembuhkan, pengobatan paliatif sangat penting untuk mengendalikan gejala kanker, meredakan nyeri, dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang kankernya sudah tidak dapat disembuhkan atau dalam tahap lanjut.

Pendekatan Multidisiplin: Kunci Penanganan Kanker yang Holistik

Penanganan pasien dengan keganasan adalah proses yang kompleks dan membutuhkan koordinasi dari berbagai spesialis. Dokter Hematologi Onkologi Medik bekerja sama dengan berbagai dokter spesialis lain untuk memberikan pelayanan yang komprehensif dan holistik. Pendekatan tim multidisiplin (MDT) ini telah diakui sebagai “standar emas” dalam perawatan kanker di seluruh dunia.

Tim multidisiplin ini umumnya terdiri dari berbagai profesional kesehatan, termasuk:

  • Dokter Radiologi: Untuk menginterpretasikan hasil pencitraan (CT scan, MRI, PET scan) yang penting dalam diagnosis dan penentuan stadium kanker.
  • Dokter Radioterapi: Untuk merencanakan dan memberikan terapi radiasi jika diperlukan.
  • Dokter Neurologi: Terutama jika kanker memengaruhi sistem saraf.
  • Dokter Patologi Anatomi: Untuk menganalisis sampel jaringan (biopsi) dan menegakkan diagnosis kanker.
  • Dokter Bedah Onkologi: Untuk melakukan prosedur bedah pengangkatan tumor.
  • Perawat Spesialis Kanker: Memberikan dukungan dan mengelola perawatan harian pasien.
  • Ahli Gizi: Memastikan nutrisi yang optimal bagi pasien selama pengobatan.
  • Fisioterapis: Membantu pemulihan fisik pasien.
  • Psikolog/Psikiater: Memberikan dukungan kesehatan mental bagi pasien dan keluarga.

Manfaat dari pendekatan multidisiplin ini sangat signifikan:

  • Rencana Pengobatan Optimal: Karena kanker adalah penyakit yang kompleks dengan banyak pilihan pengobatan, tim multidisiplin dapat menyusun rencana perawatan yang paling efektif dan personal untuk setiap pasien berdasarkan bukti ilmiah terbaru dan pengalaman kolektif.
  • Efisiensi: Koordinasi terpusat mempercepat dimulainya pengobatan dan meningkatkan kenyamanan pasien.
  • Dukungan Holistik: Pasien menerima perawatan yang tidak hanya fokus pada penyakitnya tetapi juga pada aspek fisik, emosional, dan sosial mereka.
  • Peningkatan Hasil: Pendekatan ini sering dikaitkan dengan hasil pengobatan yang lebih baik dan peningkatan kualitas hidup pasien.

Mengenal Sosok Dokter Hematologi Onkologi Medik di AHCC

Adi Husada Cancer Center (AHCC) merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang memiliki tim ahli di bidang Hematologi Onkologi Medik. Salah satu contoh dokter ahli di sana adalah dr. Putu Niken Ayu Amrita, Sp.PD., KHOM.,FINASIM.

dr. Putu Niken Ayu Amrita merupakan seorang Spesialis Hematologi Onkologi yang berpraktik di AHCC. Beliau menempuh pendidikan dokter umum, Spesialis Penyakit Dalam, dan Konsultan Hematologi Onkologi Medik di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR). Ini menunjukkan dedikasi dan keahlian beliau dalam menangani kasus-kasus kompleks terkait darah dan kanker.

Dengan jadwal praktik setiap Senin dan Rabu pukul 15.00 – 17.00 WIB, dr. Putu Niken Ayu Amrita bersama tim medis lainnya di AHCC siap memberikan pelayanan terbaik bagi pasien yang membutuhkan penanganan di bidang hematologi dan onkologi.

Kesimpulan

Profesi Dokter Hematologi Onkologi Medik adalah salah satu bidang kedokteran yang sangat penting dan kompleks. Mereka adalah garda terdepan dalam menghadapi tantangan penyakit darah dan kanker, mulai dari diagnosis hingga penanganan yang komprehensif. Dengan pengetahuan mendalam tentang darah dan keganasan, serta kemampuan untuk mengoordinasikan berbagai modalitas pengobatan dan bekerja dalam tim multidisiplin, para spesialis ini berperan vital dalam memberikan harapan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Jika Anda atau orang terdekat Anda memiliki kekhawatiran mengenai gejala kelainan darah atau kanker, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dokter Hematologi Onkologi Medik. Deteksi dini dan penanganan yang tepat oleh ahli adalah kunci untuk hasil yang lebih baik.

Referensi: