Adi Husada Cancer Center

Pengobatan Kanker Nasofaring di Surabaya

Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang terjadi di nasofaring, bagian atas tenggorokan di belakang hidung. Di Indonesia, kanker nasofaring memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama di daerah dengan faktor risiko tertentu seperti kebiasaan merokok dan infeksi virus Epstein-Barr. Surabaya, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, juga mencatat sejumlah kasus kanker nasofaring. Memahami pengobatan kanker nasofaring sangat penting bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan efektif.

Gejala dan Diagnosis

Gejala kanker nasofaring sering kali tidak spesifik, tetapi beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di tenggorokan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Kesulitan bernapas atau berbicara
  • Pendarahan dari hidung atau tenggorokan
  • Gangguan pendengaran

Diagnosis kanker nasofaring biasanya melibatkan beberapa langkah, termasuk:

  1. Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda pembengkakan atau massa.
  2. Endoskopi: Prosedur ini memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam nasofaring menggunakan alat khusus.
  3. Pencitraan: CT scan atau MRI digunakan untuk menentukan sejauh mana kanker telah menyebar.
  4. Biopsi: Mengambil sampel jaringan untuk analisis laboratorium guna memastikan diagnosis.

Pilihan Pengobatan

Radioterapi

Radioterapi adalah salah satu metode utama dalam pengobatan kanker nasofaring. Proses ini menggunakan sinar X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan sebagai pengobatan utama atau setelah bedah untuk mengurangi risiko kekambuhan.

Kemoterapi

Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat-obatan yang umum digunakan untuk kanker nasofaring termasuk cisplatin dan carboplatin. Kemoterapi sering kali digunakan bersamaan dengan radioterapi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.

Bedah

Bedah mungkin diperlukan untuk mengangkat tumor atau jaringan yang terinfeksi. Tindakan ini biasanya dilakukan jika kanker terdeteksi pada tahap awal dan dapat diangkat sepenuhnya. Jenis bedah yang dilakukan tergantung pada lokasi dan ukuran tumor.

Pengobatan Targeted dan Imunoterapi

Pengobatan terbaru seperti terapi targeted dan imunoterapi juga mulai tersedia. Terapi ini berfokus pada mengidentifikasi dan menyerang sel kanker dengan lebih spesifik, mengurangi kerusakan pada jaringan sehat. Imunoterapi, yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker, juga menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Fasilitas Kesehatan di Surabaya

Di Surabaya, terdapat beberapa fasilitas kesehatan yang memiliki spesialisasi dalam pengobatan kanker nasofaring, antara lain:

  • RSUD Dr. Soetomo: Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit terbesar dan terlengkap di Surabaya. RSUD Dr. Soetomo memiliki fasilitas onkologi yang modern dan tim dokter spesialis yang berpengalaman dalam menangani kanker nasofaring.
  • Adi Husada Cancer Center: Pusat kanker ini dikenal dengan layanan onkologi yang komprehensif, termasuk radioterapi, kemoterapi, dan dukungan medis lainnya. Adi Husada Cancer Center memiliki tim medis yang terlatih dan berpengalaman dalam pengobatan kanker, termasuk kanker nasofaring.

Pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis di kedua fasilitas ini untuk mendapatkan rencana perawatan yang sesuai.

Tips untuk Pasien

  • Mengelola Efek Samping: Pasien disarankan untuk berbicara dengan dokter tentang efek samping yang mungkin timbul dari pengobatan, seperti mual, kelelahan, dan perubahan nafsu makan. Mengadopsi pola makan sehat dan cukup istirahat dapat membantu.
  • Dukungan Emosional: Penting bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan dukungan emosional. Bergabung dengan kelompok dukungan atau berkonsultasi dengan psikolog dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan yang mungkin muncul selama pengobatan.

Kesimpulan

Pengobatan kanker nasofaring di Surabaya melibatkan berbagai pilihan, termasuk radioterapi, kemoterapi, bedah, dan pengobatan terbaru. Penting bagi pasien untuk memahami gejala dan proses diagnosis serta mencari fasilitas kesehatan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan perawatan yang diperlukan.