Berbicara tentang kanker payudara umumnya pasti akan langsung dikaitkan dengan perempuan. Ini merupakan hal yang wajar, mengingat penderita terbanyak kanker satu ini memang dari kaum perempuan. Menurut American Cancer Society, 1 dari 8 perempuan terdiagnosis dengan kanker payudara, jauh lebih tinggi dibandingkan kasus kanker payudara pada laki-laki yang “hanya” sekitar 1:1000 orang. Dari angka tersebut kita dapat melihat, meskipun jarang terjadi kanker payudara juga dapat menyerang laki-laki. Dan karena angka kejadiannya lebih jarang, tidak heran kesadaran masyarakat terhadap kasus kanker payudara pada laki-laki juga semakin rendah. Melalui artikel ini kami akan membahas lebih jauh tentang hal ini, termasuk faktor risiko, gejala, deteksi dini, dan pengobatannya.
Faktor Risiko Kanker Payudara pada Laki-Laki
Meskipun angka kejadian kasusnya jauh lebih rendah dibandingkan pada perempuan, ada beberapa faktor risiko yang tetap perlu diperhatikan. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang laki-laki mengembangkan kanker payudara meliputi:
- Usia, semakin bertambah usia, risiko terserang kanker ikut meningkat juga.
- Riwayat Keluarga, jika ada anggota keluarga yang menderita kanker payudara, risiko seseorang terserang kanker yang sama juga ikut meningkat.
- Gangguan Hormonal, kondisi seperti ginekomastia (pembesaran jaringan payudara pada pria) dan paparan estrogen juga dapat meningkatkan risikonya.
- Riwayat Radiasi, risiko kanker juga meningkat jika seseorang pernah mendapatkan papara radiasi, terutama di bagian dada.
- Kondisi Genetik, meskipun jarang terjadi, mutasi gen BRCA2 juga dapat meningkatkan risiko pada laki-laki.
- Pekerjaan yang Berisiko, beberapa pekerjaan yang mengharuskan seseorang berada di bawah terpaan suhu panas dalam jangka waktu lama juga disinyalir dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Apa Saja Gejalanya?
Pada dasarnya gejala kanker payudara yang menyerang laki-laki tidak jauh berbeda dengan yang dirasakan perempuan. Dikutip dari Kumparan, di tahap awal bahkan sering juga tidak disadari perkembangannya karena tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun ada beberapa gejala yang mungkin muncul dan patut diwaspadai, yaitu:
- Muncul bengkak atau benjolan pada payudara
- Terjadi perubahan bentuk atau ukuran payudara
- Timbul rasa nyeri
- Retraksi atau perubahan pada puting susu
Jika kondisi sel kanker sudah menyebar ke jaringan organ tubuh lainnya, tidak menutup kemungkinan akan muncul juga gejala seperti nyeri tulang, sesak napas, mudah merasa lelah, hingga munculnya gatal yang mengganggu.
Jangan tunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter onkologi agar dapat memastikan kondisi sebenarnya. Karena semakin cepat terdeteksi, peluang kesembuhannya juga akan semakin meningkat.
Diagnosa Kanker Payudara pada Laki-Laki
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, deteksi dini merupakan kunci penting dalam penanganan penyakit ini. Untuk menegakkan diagnosa, umumnya dokter akan merekomendasikan beberapa tes atau pemeriksaan yang meliputi:
- Pemeriksaan Payudara Klinis
- Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)
- Biopsi, terutama untuk mengetahui jenis dan tahapan/stadium kanker dengan lebih pasti
Selain pemeriksaan di atas, pada beberapa kasus dokter mungkin juga akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan lainnya seperti rontgen dada, CT scan, hingga scan tulang. Pemeriksaan ini khususnya disarankan jika diduga sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh yang lain.
Metode Pengobatan
Pengobatan untuk kanker payudara sebenarnya tidak banyak berbeda antara pasien perempuan dan laki-laki. Pilihan pengobatan yang dapat dilakukan di antaranya adalah:
- Pembedahan
Merupakan tindakan yang umum dilakukan untuk mengangkat tumor pada payudara yang diserang. - Radioterapi
Menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah operas pengangkatan. - Kemoterapi
Menggunakan obat-obatan khusus yang ditujukan untuk membunuh sel-sel kanker di dalam jaringan payudara atau organ tubuh lainnya (jika kondisinya sudah menyebar). - Terapi Hormon
Pada beberapa kasus, pasien akan diberikan terapi hormon untuk menghambat pertumbuhan tumor yang dipengaruhi oleh hormonal.
Meskipun jarang terjadi, kanker payudara pada laki-laki tetap merupakan suatu kondisi yang harus diwaspadai. Peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai penyakit ini penting untuk mendorong deteksi dini dan pengobatan yang tepat waktu.
Jika Anda dan kerabat membutuhkan informasi lebih lanjut terkait hal ini, atau menemukan gejala mencurigakan yang mengarah pada kanker payudara, jangan ragu untuk segera menghubungi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya. Sebagai salah satu rumah sakit perawatan kanker terbaik yang ada di Indonesia timur, AHCC menyediakan berbagai layanan mulai dari pemeriksaan/skrining, penegakan diagnosa, pengobatam, hingga pendampingan pasien dalam perjuangannya melawan kanker ini. Hubungi kami melalui kontak whatsapp di 0851-7422-6922 atau email ke info@ahcc.co.id untuk informasi selengkapnya.