Menemukan benjolan yang tidak biasa di tubuh tentunya dapat membuat seseorang cemas, terutama bagi seorang wanita. Ketika muncul benjolan, apalagi di daerah payudara, yang terpikir pertama kali adalah kanker payudara. Kecemasan ini bukan tanpa alasan. Kanker payudara hingga saat ini masih menjadi salah satu jenis kanker yang menyumbang banyak angka kematian.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Globocan yang dikutip dari Kemkes, pada tahun 2020 tercatat ada 68.858 kasus kanker payudara dengan jumlah kematian sebanyak 22 ribuan jiwa. Namun, penting untuk memahami beda tumor jinak dan kanker payudara. Tidak semua benjolan yang muncul di area payudara bersifat kanker dan mematikan. Ada juga yang berupa tumor jinak, yang umumnya tidak menyebar dan lebih mudah diobati dibandingkan dengan kanker payudara. Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih tenang dan tahu langkah apa yang sebaiknya diambil.
Memang Apa Beda Tumor Jinak dan kanker Payudara?
Masih banyak salah kaprah yang timbul di masyarakat yang menyamaratakan semua tumor dengan kanker. Padahal terdapat perbedaan karakteristik yang besar di antara keduanya. Apa saja itu? Berikut penjelasannya:
Karakteristik Tumor
Tumor umumnya bersifat jinak dan tidak membahayakan tubuh. Memang ada beberapa kasus tumor yang berubah menjadi ganas, tapi kasus seperti ini umumnya juga membutuhkan waktu lama sampai terjadi mutasi, khususnya jika tumor ini tidak ditangani dengan tepat. Beberapa karakteristik tumor adalah sebagai berikut:
- Pertumbuhan lambat
- Tidak menyebar ke jaringan/organ lain
- Setelah diangkat, umumnya tumor tidak akan kambuh lagi
- Tidak membutuhkan perawatan yang agresif seperti kemoterapi dan radioterapi
- Pada beberapa kasus, tumor bahkan dapat sembuh/hilang dengan sendirinya
Karakteristik Kanker
Kanker sebenarnya adalah bentuk lain tumor yang bersifat lebih ganas. Beberapa karakteristiknya antara lain adalah.
- Pertumbuhan sangat cepat
- Dapat menyebar ke jaringan/organ lain
- Dapat menyebar melalui aliran darah atau sistem limfatik
- Bahkan setelah diangkat, masih berpotensi kambuh/muncul kembali baik di lokasi yang sama ataupun di lokasi lain
- Membutuhkan perawatan yang agresif seperti kemoterapi, radioterapi, hingga imunoterapi
Cara Membedakan Kanker Payudara dan Tumor Jinak
Seperti yang sudah disebutkan di awal, tidak semua benjolan yang muncul di area payudara itu bersifat kanker dan mematikan, pada sebagian kasus itu hanyalah tumor yang bersifat jinak. Lalu bagaimana kita dapat membedakan benjolan mana yang kanker dan mana yang tumor jinak? Anda dapat mengamati beberapa ciri berikut:
- Amati nyeri yang muncul. Anda wajib mewaspadai benjolan yang ketika diraba atau ditekan-tekan justru tidak menimbulkan rasa nyeri. Pasalnya benjolan yang bersifat ganas memiliki salah satu ciri seperti ini. Sebaliknya, jika benjolan tersebut menimbulkan nyeri atau rasa tidak nyaman ketika disentuh, biasanya itu adalah tumor jinak. Jangan ragu lakukan pemeriksaan lebih lanjut di RS Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya untuk memastikan kondisi yang sebenarnya.
- Amati kelekatan dan pergerakannya. Benjolan tumor yang bersifat jinak memiliki pergerakan yang lebih bebas karena tidak melekat pada jaringan atau tulang di sekitarnya. Salah satu tanda yaitu biasanya ketika disentuh terasa seperti bisa digeser. Sementara untuk benjolan kanker akan terasa lebih keras dan tidak bisa bergeser.
- Amati batas benjolan. Coba sentuh area di sekitar benjolan. Ketika Anda merasakan adanya batas benjolan yang jelas, umumnya benjolan itu adalah tumor jinak. Sebaliknya, benjolan pada kanker payudara terasa seperti tidak memiliki batas area benjolan yang jelas dengan permukaan yang umumnya tidak rata.
- Amati kecepatan pertumbuhannya. Seperti yang sudah sempat dibahas juga di atas, sel kanker memiliki kecepatan tumbuh yang jauh lebih tinggi dibandingkan tumor jinak. Jadi ketika Anda mengamati benjolan di payudara terasa tumbuh membesar dalam kurun waktu singkat, ada baiknya Anda segera mendatangi dokter spesialis onkologi di AHCC untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dan mendapatkan penanganan tepat yang dibutuhkan.
Selain mengamati benjolannya, untuk kasus kanker payudara biasanya juga disertai gejala lain seperti adanya iritasi pada area payudara, penebalan kulit, perubahan bentuk puting (tertarik ke dalam), hingga munculnya cairan yang tidak wajar dari puting.
Kami juga merekomendasikan Anda untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulannya agar dapat menyadari setiap perubahan pada payudara. Jika menemukan ada perubahan yang tidak wajar, jangan ragu untuk segera jadwalkan konsultasi dengan kami di AHCC. Karena salah satu faktor yang meningkatkan keberhasilan perawatan kanker payudara adalah jika sel kanker dapat dideteksi lebih cepat. Semakin cepat terdeteksi, semakin mudah juga untuk melakukan treatment yang tepat untuk membunuh sel kankernya sekaligus menghalangi penyebarannya ke organ lain.
Sebagai salah satu rumah sakit pelayanan kanker terbaik yang ada di Indonesia bagian timur, Adi Husada Cancer Center (AHCC) mempunyai misi salah satunya adalah selalu berusaha menghadirkan pengalaman dan pengobatan terbaik bagi pasien kanker dalam perjalanannya berjuang menghadapi kanker. AHCC akan memastikan Anda mendapatkan layanan seputar kanker mulai dari skrining, diagnosa, konsultasi, pengobatan, hingga perawatan pasca operasi dengan lebih nyaman tanpa harus repot keluar dari area rumah sakit. Hubungi kami melalui kontak whatsapp di 0851-7422-6922 atau email ke info@ahcc.co.id untuk informasi selengkapnya.