Tahun 2018 data dari data Global Cancer Observatory bagian dari World Health Organization menyebutkan setidaknya 16,7% kasus kanker di Indonesia adalah kanker payudara. Kemudian Kementerian Kesehatan juga mengatakan bahwa 42,1 orang dari 100 ribu penduduk di Indonesia terkena kanker payudara. Itulah mengapa Anda sangat sering melihat tips bagaimana cara mendeteksi dini kanker payudara sampai cara mencegahnya.
Untuk mendukung gerakan tersebut, kami akan mencoba sedikit membahas tetangan mamografi. Ini adalah satu dari beberapa cara mendeteksi kanker payudara paling efektif. Penasaran apa itu mamografi, apakah bisa melakukan mamografi walaupun tidak mengidap kanker? Atau kapan sebenarnya Anda harus menggunakan mamografi?
Sejarah mamografi
Mamografi pertama kali digunakan setelah x-rays ditemukan oleh Wilhelm Rontgen di tahun 1895. Perbedaan mamografi dengan rontgen ataupun radioterapi adalah penggunaan dosis sinar-x yang sangat rendah. Di tahun 1958, paper tentang mamografi pertama diluncurkan dan diikuti peluncuran buku 1964 dengan judul Mammography. Di tahun 60an, mamografi berhasil mendeteksi 250an pasien kanker payudara tanpa menggunakan biopsi. Penemuan mamografi ini sangat bersejarah karena bisa menekan angka kematian diakibatkan kanker payudara.
Jenis mamografi
Ada dua jenis mamografi, yaitu screening mammography dan diagnostic mammography.
- Mamografi skrining
Mamografi skrining ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan yang ada payudara, walaupun pasien tidak merasakan tanda atau gejala apapun. Mamografi skrining sangat dianjurkan kepada wanita yang berusia di atas 40 tahun ataupun terkena risiko kanker payudara.
- Mamografi diagnostik
Selanjutnya ada mamografi diagnostik yang dilakukan untuk mengidentifikasi adanya perubahan terhadap payudara akibat keluhan nyeri, benjolan atau perubahan warna kulit. Biasanya mamografi diagnostik ini akan dilakukan lebih dari satu kali setelah melakukan mamografi skrining.
Manfaat mamografi
Mamografi sangat penting untuk wanita yang berusia 40 tahun ke atas, karena bisa membantu mendeteksi kanker payudara lebih dini. Seperti diketahui wanita berusia 40 tahun ke atas lebih rentan terkena kanker payudara, oleh karena itu dokter menganjurkan selain mendeteksi secara mandiri, wanita berusia 40 tahun ke atas bisa melakukan mamografi setidaknya setahun sekali.
Selain mendeteksi secara dini kanker payudara, mamografi mempunyai manfaat lain yaitu mengetahui perubahan yang terjadi pada payudara. Misalnya ketika Anda curiga dengan perubahan bentuk putting, Anda bisa melakukan tes mamografi. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan segala perubahan di sekitar payudara Anda.
Cara kerja mamografi
Sebelum melakukan mamografi, Anda diminta untuk tidak memberikan parfum, deodoran, atau produk apapun ke tubuh Anda karena akan mengganggu proses mamografi. Pada saat melakukan proses mamografi, payudara Anda akan ditempelkan ke sebuah alat yang sudah terdapat sinar radiasi. Dalam beberapa kasus, pasien akan merasa tidak nyaman akibat proses mamografi ini.
Setelah melalui proses mamografi, hasilnya bisa langsung Anda lihat kurang dari 24 jam. Dari situ akan terlihat apakah ada perubahan yang terjadi pada payudara, mulai dari lokasi tumor sampai jenis stadium. Sekarang Anda sudah mengetahui apa itu fungsi mamografi dan kapan sebaiknya Anda melakukan mamografi. Semoga Anda diberi kesehatan.