Panik, merupakan respon yang wajar ketika pertama kali menemukan ada benjolan di payudara yang sebelumnya tidak pernah muncul. Pasalnya, kemunculan benjolan bisa jadi merupakan salah satu tanda awal kanker payudara. Salah satu jenis kanker yang hingga saat ini masih menyumbang angka kematian tinggi pada kasus kanker, khususnya bagi perempuan. Berdasarkan data Globocan, yang dikutip dari halaman resmi Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia sendiri pada tahun 2020 tercatat ada 22.430 orang yang meninggal akibat kanker payudara, atau sekitar 9.6% dari total keseluruhan kasus di tahun tersebut.
Apakah Pasti Kanker?
Jawabannya, tidak. Tidak selalu benjolan yang muncul tiba-tiba di area payudara merupakan kanker yang bersifat ganas. Beberapa benjolan berikut bersifat jinak dan tidak terlalu membahayakan, seperti:
Fibroadenoma
Merupakan benjolan padat yang terdiri dari jaringan kelenjar dan jaringan ikat. Fibroadenoma seringnya terasa lunak, bergerak, dan tidak menyebabkan rasa sakit. Benjolan jenis ini umumnya juga tidak berbahaya dan sering ditemukan pada perempuan yang berusia muda.
Lipoma
Lipoma adalah benjolan jinak yang terbentuk dari lemak. Biasanya akan terasa lunak, dapat bergerak, dan tidak menimbulkan sakit juga. Pada kasus lipoma, seringkali tidak memerlukan perawatan khusus, kecuali jika benjolannya menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien.
Kista
Merupakan benjolan yang berisi cairan dengan ukuran yang bervariasi. Benjolan kista biasanya dapat terasa lunak atau kenyal, namun tidak berbahaya. Umumnya benjolan ini juga dapat muncul dan menghilang dengan sendirinya. Beberapa benjolan kista dapat menimbulkan rasa sakit, terutama sebelum menstruasi.
Papiloma Intraduktal
Ini merupakan pertumbuhan jinak di saluran susu (duktus). Benjolan ini dapat menyebabkan keluarnya cairan dari puting. Meskipun jarang berhubungan dengan kanker payudara, tapi kondisi papiloma intraduktal ini dapat menjadi tanda adanya masalah lain yang memerlukan perhatian medis.
Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang umum terjadi pada ibu menyusui. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan, payudara kemerahan, nyeri, hingga munculnya benjolan. Mastitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri dan memerlukan penanganan medis.
Lalu Apa yang Harus Dilakukan Ketika Menemukan Benjolan di Payudara?
Tentunya Anda akan bertanya-tanya, sebaiknya apa yang harus dilakukan ketika tiba-tiba ada benjolan yang tidak biasa di payudara. Berikut adalah beberapa tips dari dr. Arga Patrianagara Sp.B Subsp Onk (K), yang merupakan dokter Spesialis Bedah sekaligus Konsultan Onkologi di rumah sakit Adi Husada Cancer Center (AHCC), Surabaya:
- Jangan panik berlebihan
Meskipun menemukan benjolan di payudara pasti akan menimbulkan kekhawatiran, tapi penting untuk tetap tenang agar dapat menentukan langkah selanjutnya dengan lebih tepat. Jangan membuat asumsi yang tidak berdasar sebelum mendapatkan diagnosa yang akurat. - Lakukan pemeriksaan teratur
Mengetahui tanda-tanda perubahan pada payudara dan perkembangannya sangat penting untuk tindakan perawatan yang perlu dilakukan. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara teratur untuk mendeteksi setiap perubahan. - Konsultasikan dengan dokter
Jangan ragu untuk segera buat janji dengan AHCC atau dokter spesialis onkologi terdekat jika menemukan benjolan atau perubahan apapun pada payudara Anda. Selanjutnya tenaga medis akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, melihat riwayat kesehatan sebelumnya, dan mungkin merujuk Anda untuk tes tambahan seperti pemeriksaan mammografi, ultasonografi, atau biopsi untuk menentukan sifat benjolan. - Ikuti petunjuk medis
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis akan keluar diagnosis yang lebih akurat terkait kondisi benjolan yang dialami. Selanjutnya Anda pasti akan disarankan untuk melakukan perawatan sesuai diagnosis tersebut. Jika ternyata benjolannya bersifat jinak, yang perlu dilakukan mungkin hanya observasi secara teratur. Namun jika ternyata benjolan di payudara tadi bersifat kanker, tentunya juga akan ada tindakan perawatan khusus yang disarankan, seperti operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dan sebagainya. Sebagai salah satu rumah sakit onkologi terbaik di Indonesi timur, AHCC menyediakan berbagai layanan terkait kanker payudara mulai dari skrining, pengobatan, hingga pasca operasi. - Jaga kesehatan payudara
Selain pemeriksaan sendiri, penting juga untuk menjaga kesehatan payudara secara keseluruhan. Ini termasuk menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, menghindari kebiasaan merokok, dan membatasi konsumsi alkohol. Juga, pertimbangkan pemeriksaan medis, seperti mammografi, secara rutin. Khususnya jika Anda memilki faktor risiko tertentu.
Jika Anda atau kerabat menemukan benjolan yang tidak biasa di area payudara, jangan ragu untuk segera menghubungi tenaga kesehatan terdekat. Untuk langkah pemeriksaan lebih lanjut atau konsultasi dengan dokter spesialis onkologi, Anda dapat menghubungi Adi Husada Cancer Center Surabaya melalui kontak whatsapp di 0851-7422-6922 atau email ke info@ahcc.co.id untuk informasi selengkapnya.