Sering sekali kita jumpai ada orang mengeluhkan sakit kepala yang terjadi berulang kali dan menganggap bahwa apa yang ia alami tersebut merupakan sakit kepala biasa. Sakit kepala karena flu, kecapekan atau bahkan sakit kepala karena masuk angin. Padahal sakit kepala yang terjadi berulang kali tersebut harus diwaspadai karena ada kemungkinan adalah gejala adanya kanker otak.
Kanker otak adalah tumor ganas yang ada didalam kepala. Kasus yang paling sering terjadi adalah kanker otak jenis Glioma, yaitu kanker yang berasal dari sel-sel otak sendiri.
Lalu bagaimana ciri sakit kepala yang merupakan gejala kanker otak?
Sakit atau nyeri kepala yang merupakan gejala kanker otak paling sering dikeluhkan terjadi menjelang dini hari. Kemudian nyeri kepala ini akan diikuti oleh gejala lain seperti mata berkunang-kunang, pandangan kabur atau kelemahan anggota tubuh serta keluhan lainnya. Karena tumor berkembang cukup invasif atau ganas, biasanya gejala-gejala yang muncul ini cepat menjadi parah. Pengidap akan merasakan kelainan atau keluhannya semakin sering dan semakin banyak serta kondisi Kesehatan pengidap semakin menurun.
Terkait penyebab kanker otak, hingga saat ini belum ada leteratur yang mengatakan apa penyebab pasti kanker otak. Namun banyak teori yang mengatakan, terjadinya mutasi gen di jaringan otak membuat sel otak tumbuh tak terkontrol. Pola hidup, asupan makanan dan kemungkinan juga pengaruh radiasi dan bahan kimia secara umum dikaitkan menjadi penyebab munculnya kanker otak, tetapi tidak dapat dihubungkan dengan pasti.
Saat terjadi sakit kepala berulang, apa yang harus dilakukan?
Karena tidak serta merta sakit kepala berulang yang terjadi adalah kanker otak, maka perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosa apakah sakit atau nyeri kepala itu merupakan gejala kanker otak. Saat ini pemeriksaan yang dilakukan untuk skrining kanker otak adalah dengan MRI Kepala. Jadi dianjurkan bagi Anda yang mengalami keluhan sakit kepala atau kelainan saraf yang lain untuk segera memeriksakan ke dokter agar dilakukan pemeriksaan CT Scan atau MRI jika ditemukan kelainan yang mencurigakan.
Bisa saja saat pemeriksaan dokter akan menemukan adanya kelainan yang meragukan yang belum dipastikan apakah itu tumor atau kanker. Untuk itu dokter akan menganjurkan untuk mengulang MRI setelah beberapa waktu. Saat ini MRI masih menjadi pemeriksaan utama untuk mendiagnosa kanker karena MRI lebih peka dalam mendeteksi kanker otak dibandingkan CT Scan. MRI sudah dapat mendeteksi perubahan kecil pada otak walaupun ukurannya kurang dari 1 cm.
Saat seseorang dinyatakan positif mengidap kanker otak, rangkaian langkah pengobatan akan diambil oleh dokter. Hanya saja pengobatan kanker ini bergantung pada jenis kanker tersebut. Ada kanker otak yang cukup dengan di Radioterapi (sinar), atau cukup degan kemoterapi (obat), tetapi pada kebanyakan kasus memerlukan tindakan pembedahan baru kemudian diikuti radioterapi dan kemoterapi.
Karena hingga kini penyebab pasti kanker otak ini belum diketahui maka dianjurkan untuk melakukan pencegahan kanker otak dengan menjalani pola hidup sehat, pola makan sehat dan tinggal dilingkungan yang sehat pula. Harapannnya dapat meminimalisir faktor risiko kanker otak.
***
Artikel ini merupakan bagian dari program Doctor Guest Blog Post, artikel tulisan dari dokter mitra AHCC. Tujuan program ini adalah membagikan literasi terkait kanker dan penangannnya dari sumber kredibel ke masyarakat luas melalui platform media online.
Seluruh tulisan dalam post ini dapat dipertanggungjawabkan dan menjadi tanggungjawab langsung tim pemasaran AHCC.
Ingin mempublikasikan tulisan Anda di AHCC? Anda dapat menguhubungi tim pemasaran AHCC di nomor WA 0851-7422-6922