Penatalaksanaan pengobatan tumor otak memerlukan penanganan yang terpadu antara berbagai disiplin ilmu, baik dalam diagnosis maupun terapi. Tim multidisiplin yang terlibat dalam pengobatan tumor otak meliputi spesialis neurologi, spesialis bedah saraf, spesialis radiologi, spesialis onkologi radiasi, spesialis onkologi medik, spesialis patologi anatomi, dan spesialis lainnya yang berkompeten dalam diagnosis dan pengobatan.
Gejala Tumor Otak yang Perlu Diketahui
Awalnya, tumor otak tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, gejala seperti sakit kepala yang hilang timbul atau gangguan keseimbangan sering kali diabaikan. Seiring dengan pertumbuhan tumor, gejala khas mulai muncul, seperti mual, muntah yang proyektil, perubahan kepribadian, kejang, serta penurunan fungsi motorik dan kesadaran.
Jenis Tumor Otak: Primer dan Sekunder
Tumor otak dapat dibedakan menjadi dua jenis: primer (berasal dari jaringan otak sendiri) dan sekunder (penjalaran dari kanker di luar otak). Pengobatan utama untuk tumor otak adalah pembedahan, yang juga membantu menentukan jenis patologi tumor, yang berhubungan dengan pengobatan selanjutnya. Namun, beberapa kasus tidak dapat dilakukan pembedahan karena lokasi tumor yang berbahaya.
Radioterapi untuk Tumor Otak: Metode Pengobatan yang Efektif
Radioterapi adalah salah satu metode pengobatan tumor otak yang bersifat lokal. Radiasi diberikan setelah pembedahan atau pada pasien yang tidak dapat menjalani pembedahan. Prinsip dari radioterapi adalah mematikan sel tumor semaksimal mungkin, dengan meminimalkan kerusakan pada jaringan normal (di bawah dosis toleransi otak). Radioterapi juga merupakan pengobatan paliatif yang efektif untuk kasus-kasus sekunder, karena dianggap tidak invasif.
Teknik Radioterapi untuk Tumor Otak
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai teknik radioterapi untuk tumor otak telah dikembangkan, antara lain:
1. Radiasi Eksternal
- Three-Dimensional Conformal Radiation Therapy (3-DCRT): Teknik ini disesuaikan dengan bentuk target radiasi, sehingga jaringan normal di sekitarnya menerima dosis minimal. Perencanaan radiasi menggunakan CT-Scan dengan posisi pasien yang sama saat menjalani radiasi.
- Intensity-Modulated Radiation Therapy (IMRT): Pengembangan dari 3-DCRT yang lebih spesifik, memungkinkan pengaturan intensitas berkas radiasi dengan menggunakan komputer, sehingga dosis jaringan normal dapat dikontrol.
- Volumetric Modulated Arc Therapy (VMAT): Menggabungkan IMRT dan terapi radiasi berputar, memungkinkan pengiriman dosis radiasi yang presisi ke tumor dengan mengurangi risiko efek samping.
- Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Radiotherapy (SRT): SRS memberikan dosis tinggi dalam satu fraksi untuk tumor kecil, sedangkan SRT diberikan dalam fraksinasi untuk tumor yang lebih besar.
- Image Guided Radiotherapy (IGRT): Menggunakan pemantauan gerakan organ untuk memastikan posisi tumor yang akurat selama terapi radiasi.
2. Brakiterapi (Sinar Dalam)
Teknik ini menggunakan zat radioaktif yang dimasukkan atau didekatkan pada target radiasi, seperti interstitial brakiterapi dengan sumber I125 dan Gliasite balloon radiotherapy system.
Pentingnya Tim Onkologi Radiasi dalam Pengobatan Tumor Otak
Karena adanya toleransi jaringan normal yang berbeda, pemberian radiasi pada daerah otak harus dilakukan dengan hati-hati. Diperlukan kerja tim onkologi radiasi yang handal, termasuk dokter, ahli fisika medis, radiografer radioterapi, dan perawat onkologi.