Adi Husada Cancer Center

Memahami Tingkat Kesembuhan Kanker Payudara: Angka Harapan Hidup dan Faktor Penentu

Kanker payudara adalah salah satu tantangan kesehatan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia. Bagi pasien dan keluarga yang baru menerima diagnosis, pertanyaan mengenai “berapa peluang sembuh?” atau “berapa lama harapan hidup?” tentu menjadi hal yang paling ingin diketahui. Kabar baiknya, kemajuan dalam penelitian dan pengobatan terus meningkatkan angka kesembuhan kanker payudara, terutama jika terdeteksi dini.

Artikel ini akan membahas secara sederhana mengenai tingkat kesembuhan kanker payudara, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta data statistik terbaru agar Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Apa Itu “Tingkat Kesembuhan” pada Kanker Payudara?

Dalam dunia medis, istilah “tingkat kesembuhan” seringkali diukur dengan tingkat kelangsungan hidup (survival rate). Metrik yang paling umum digunakan adalah tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun.

  • Apa artinya? Ini adalah perkiraan persentase pasien yang masih hidup setidaknya 5 tahun setelah didiagnosis kanker payudara, dibandingkan dengan orang tanpa kanker payudara pada usia dan jenis kelamin yang sama dalam populasi umum.
  • Contoh: Jika tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun untuk stadium tertentu adalah 90%, artinya pasien dengan kanker tersebut memiliki kemungkinan 90% untuk hidup setidaknya 5 tahun setelah diagnosis, dibandingkan mereka yang tidak menderita kanker.

Penting untuk diingat, angka ini adalah statistik rata-rata dari populasi besar. Ini bukan prediksi pasti untuk setiap individu. Kondisi kesehatan, respons terhadap pengobatan, dan banyak faktor lain sangat berperan.

Faktor Utama yang Mempengaruhi Tingkat Kesembuhan Kanker Payudara

Banyak faktor yang dapat memengaruhi prognosis dan peluang kesembuhan pasien kanker payudara. Beberapa yang paling signifikan antara lain:

  1. Stadium Kanker Saat Diagnosis: Ini adalah faktor paling krusial. Semakin dini kanker terdeteksi dan diobati, semakin tinggi peluang kesembuhannya.
    • Lokal: Kanker hanya ada di payudara.
    • Regional: Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di dekat payudara.
    • Jauh (Metastasis): Kanker sudah menyebar ke organ tubuh lain seperti paru-paru, hati, atau tulang.
  2. Jenis (Subtipe Molekuler) Kanker Payudara: Kanker payudara bukanlah satu penyakit tunggal. Ada beberapa subtipe berdasarkan ada atau tidaknya reseptor hormon (HR: Reseptor Estrogen/ER dan Progesteron/PR) dan protein HER2.
    • HR+/HER2- (Luminal A-like): Jenis paling umum, biasanya prognosisnya lebih baik.
    • HR-/HER2- (Triple Negative/TNBC): Cenderung lebih agresif dan pilihan terapinya lebih terbatas.
    • HR+/HER2+ (Luminal B-like HER2-positive):
    • HR-/HER2+ (HER2-enriched):
      Jenis ini mempengaruhi pilihan pengobatan dan prognosis.
  3. Usia dan Kondisi Kesehatan Umum Pasien: Usia saat diagnosis dan adanya penyakit penyerta (komorbiditas) lain dapat mempengaruhi kemampuan tubuh merespons pengobatan.
  4. Respons Terhadap Pengobatan: Setiap individu merespons pengobatan (kemoterapi, radioterapi, terapi hormon, terapi target, imunoterapi) secara berbeda.
  5. Akses Terhadap Fasilitas Kesehatan dan Kualitas Pengobatan: Ketersediaan layanan diagnosis yang akurat, pengobatan standar, dan perawatan suportif yang memadai sangat penting.
  6. Faktor Gaya Hidup dan Psikososial:
    • Aktivitas Fisik: Penelitian menunjukkan aktivitas fisik pasca-diagnosis dapat meningkatkan kelangsungan hidup.
    • Dukungan Keluarga dan Sosial: Dukungan emosional dan praktis sangat membantu pasien menjalani pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup.
    • Pengetahuan dan Kepatuhan Pengobatan: Pemahaman yang baik tentang penyakit dan pentingnya mengikuti rencana pengobatan sangat mempengaruhi hasil terapi.
    • Kualitas Hidup (QoL) dan Ketahanan Diri (Resilience): Pasien dengan QoL dan ketahanan diri yang baik cenderung lebih patuh berobat dan memiliki mekanisme koping yang lebih adaptif.

Angka Harapan Hidup Kanker Payudara: Data Statistik

Berikut adalah rangkuman data statistik tingkat kelangsungan hidup kanker payudara dari berbagai sumber, termasuk data global (seringkali dari Amerika Serikat karena sistem registrasi kanker yang baik seperti SEER) dan perkiraan untuk Indonesia.

Data Global (Umumnya berdasarkan SEER, AS):

  • Tingkat Kelangsungan Hidup Relatif 5 Tahun (Semua Stadium Digabung): Sekitar 91%.
    • Ini berarti, secara rata-rata, 91 dari 100 wanita yang didiagnosis kanker payudara masih hidup 5 tahun setelah diagnosis.
  • Tingkat Kelangsungan Hidup Relatif 10 Tahun (Semua Stadium): Sekitar 84%.
  • Tingkat Kelangsungan Hidup Relatif 15 Tahun (Kanker Payudara Invasif): Sekitar 80%.

Tabel: Perkiraan Tingkat Kelangsungan Hidup Relatif 5 Tahun Berdasarkan Stadium SEER (AS) dan Subtipe Molekuler

Stadium / Subtipe MolekulerTingkat Kelangsungan Hidup Relatif 5 Tahun (%)Catatan
Berdasarkan Stadium (Semua Subtipe)Data SEER 2014-2020
Lokal (Kanker terbatas di payudara)>99%Sangat tinggi jika terdeteksi dini
Regional (Menyebar ke kelenjar getah bening)87%
Jauh (Metastasis ke organ lain)32%Tantangan pengobatan lebih besar
Berdasarkan Subtipe (Semua Stadium)Data SEER 21, 2015-2021
HR+/HER2- (Paling umum)95.6%Prognosis umumnya baik
HR-/HER2- (Triple Negative/TNBC)78.4%Cenderung lebih agresif
HR+/HER2+91.8%
HR-/HER2+86.5%
TNBC Berdasarkan Stadium (Ilustrasi)Menunjukkan agresivitas TNBC
TNBC – Lokal92.4%
TNBC – Regional67.5%
TNBC – Jauh14.9%Survival rate lebih rendah signifikan

(Sumber: American Cancer Society, NCI SEER Program)

Statistik di Indonesia:

Data statistik komprehensif seperti SEER di Indonesia masih terbatas. Namun, beberapa penelitian dan laporan memberikan gambaran:

  • Insiden Tinggi: Kanker payudara adalah jenis kanker dengan kasus baru terbanyak dan salah satu penyebab kematian utama akibat kanker di Indonesia (Kemenkes 2022, GLOBOCAN 2020).
  • Tingkat Kelangsungan Hidup:
    • Sebuah studi di Yogyakarta (Sinaga ES et al., 2018) melaporkan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun sebesar 51.07% di sebuah rumah sakit tersier.
    • Studi di Palembang untuk pasien stadium III melaporkan tingkat kelangsungan hidup 3 tahun sebesar 71%.
    • Secara umum, angka kelangsungan hidup 5 tahun di Indonesia (berkisar 50-60%) cenderung lebih rendah dibandingkan negara maju (80-90%).
  • Masalah Utama: Diagnosis Stadium Lanjut. Sebagian besar pasien di Indonesia baru mencari pertolongan medis ketika kanker sudah stadium lanjut. Ini menjadi penyebab utama rendahnya angka kesembuhan. Lebih dari 80% penderita dilaporkan terlambat melakukan pemeriksaan awal.

Mengapa Angka di Indonesia Cenderung Lebih Rendah?

Faktor utama yang diduga kuat berkontribusi adalah tingginya proporsi pasien yang didiagnosis pada stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh:

  • Kurangnya Kesadaran: Rendahnya pemahaman tentang gejala awal dan pentingnya deteksi dini.
  • Keterbatasan Program Skrining: Program skrining mamografi yang merata dan terjangkau belum optimal.
  • Akses ke Layanan Kesehatan: Kesulitan mengakses fasilitas diagnosis dan pengobatan yang memadai, terutama di daerah terpencil.
  • Faktor Sosial Budaya: Rasa takut, malu, atau lebih memilih pengobatan alternatif sebelum medis.

Pesan Kunci dan Harapan

Meskipun data di Indonesia menunjukkan tantangan, penting untuk tidak kehilangan harapan. Kemajuan pesat terus terjadi dalam penelitian dan pengobatan kanker payudara.

  1. Deteksi Dini Adalah Kunci: Semakin dini kanker payudara ditemukan, semakin tinggi peluang kesembuhannya. Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) oleh tenaga medis. Jika ada fasilitas, mamografi sesuai anjuran dokter sangat dianjurkan.
  2. Pengobatan Semakin Canggih: Terapi modern semakin personal dan efektif, disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker.
  3. Dukungan Itu Penting: Dukungan dari keluarga, teman, komunitas, dan tenaga kesehatan sangat krusial untuk kualitas hidup dan kepatuhan berobat.
  4. Pengetahuan Memberdayakan: Cari informasi yang akurat tentang penyakit Anda dan diskusikan semua pilihan pengobatan dengan dokter.

Di Indonesia, upaya bersama diperlukan untuk meningkatkan kesadaran, memperkuat program skrining, dan memastikan akses yang lebih baik terhadap diagnosis dan pengobatan berkualitas. Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, tingkat kesembuhan kanker payudara dapat terus ditingkatkan.

Referensi:

  1. American Cancer Society. (Diakses 21 Mei 2025). Survival Rates for Breast Cancer. Tersedia di: https://www.cancer.org/cancer/types/breast-cancer/understanding-a-breast-cancer-diagnosis/breast-cancer-survival-rates.html
  2. National Cancer Institute (NCI) SEER Program. (Diakses 21 Mei 2025). Cancer Stat Facts: Female Breast Cancer. Tersedia di: https://seer.cancer.gov/statfacts/html/breast.html
  3. WebMD. (Diakses 21 Mei 2025). Breast Cancer: What Are the Survival Rates?. Tersedia di: https://www.webmd.com/breast-cancer/breast-cancer-survival-rates
  4. National Cancer Institute (NCI) SEER Program. (Diakses 21 Mei 2025). Female Breast Cancer Subtypes — Cancer Stat Facts. Tersedia di: https://seer.cancer.gov/statfacts/html/breast-subtypes.html
  5. Kementerian Kesehatan RI. (Diakses 21 Mei 2025). Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan. Tersedia di: https://kemkes.go.id/id/kanker-payudaya-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan
  6. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah. (2024). Hubungan pandemi covid-19 dengan stadium kanker payudara pada kunjungan pertama pasien ke rumah sakit di… (Merujuk GLOBOCAN 2020 dan data diagnosis stadium lanjut). Tersedia di: https://ejournal.nusantaraglobal.or.id/index.php/sentri/article/download/3107/3074/17046 (merujuk pada salah satu artikel dalam dokumen Anda yang menggunakan data GLOBOCAN 2020)
  7. PLoS ONE (PMC). (Diakses 21 Mei 2025). Survival status and predictors of mortality among patients with breast… (Mengutip Sinaga ES et al., 2018 untuk data survival 5 tahun di Yogyakarta, Indonesia sebesar 51.07%). Tersedia di: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC12060883/
  8. Indonesian Journal of Cancer. (2022). Overall Survival for Stage III Breast Cancer Patients at DR. Mohammad Hoesin General Hospital Palembang and the Influencing Factors. Abstrak tersedia di: https://www.researchgate.net/publication/366644256_Overall_Survival_for_Stage_III_Breast_Cancer_Patients_at_DR_Mohammad_Hoesin_General_Hospital_Palembang_and_the_Influencing_Factors
  9. Patel, A. V., et al. (2025). Leisure-time physical activity after diagnosis and survival by cancer type: a pooled analysis. Journal of the National Cancer Institute (JNCI). Tersedia di: https://doi.org/10.1093/jnci/djaf112
  10. Sulistyarini, W. D., Nainggolan, E. N., Mukaromah, S. (2022). KETAHANAN DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI PENGOBATAN KEMOTERAPI : LITERATURE REVIEW. Jurnal Keperawatan Wiyata. Tersedia di: https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/download/542/302
  11. Ariyanti, N. L. O., Maryuni, S., Prayetni. (2025). Hubungan Dukungan Keluarga Dan Pengetahuan Pasien Penderita Ca Mammae Dengan Kepatuhan Dalam Menjalani Kemoterapy. Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN. Tersedia di: https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/article/download/3341/2185/
  12. Zain, N., Supatmi, Anifah, F. (2024). Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Menjalani Pengobatan Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur. SINAR Jurnal Kebidanan. Tersedia di: https://journal.um-surabaya.ac.id/Sinar/article/view/24221/8359