Adi Husada Cancer Center

Leukemia

Leukemia adalah kanker darah yang bermula dari sumsum tulang. Sumsum tulang menghasilkan sel darah putih, sel darah merah dan platelet atau kerap disebut trombosit. Leukemia terjadi saat proses produksi sel darah yang biasanya teratur ini terganggu. Hal ini disebabkan oleh leukemik, yaitu sel darah putih yang belum matang dan tidak berfungsi secara normal. Ledakan leukemik ini akan mengungguli sel sumsum normal yang menyebabkan reduksi sel darah normal.

Meskipun ada beberapa faktor risiko yang diketahui yang dapat menyebabkan leukemia, seringkali sulit untuk menentukan penyebab pasti sebagian besar pasien dengan leukemia. Faktor risiko yang diketahui adalah paparan radiasi (contohnya Marie Curie, ilmuwan yang menemukan radiasi, meninggal karena leukemia), bahan kimia tertentu (seperti Benzene), kelainan genetik tertentu (misalnya Down Syndrome) dan beberapa virus. Leukemia juga dapat terjadi pada pasien yang telah menerima jenis kemoterapi tertentu pada terapi kanker sebelumnya.

Leukemia

Tanda dan Gejala

Gejala umum leukemia sering dikaitkan dengan terganggunya fungsi sumsum tulang normal, seperti malaise, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Namun patut diwaspadai beberapa gejala diantaraya :

  • Anemia resultan (kekurangan sel darah merah) akan menyebabkan sesak napas, pusing, sakit kepala dan kelesuan.
  • Kelenjar getah bening membengkak.
  • Distensi abdomen dari pembesaran liver atau limpa.
  • Infeksi yang sering terjadi.
  • Demam berulang, nafas tersengal dan keringat berlebih saat malam.
  • Masalah perdarahan seperti gusi berdarah, perdarahan hidung (Mimisan) yang sering.
  • Memar (bercak hitam biru) dan bintik merah yang disebut perdarahan petechial (perdarahan di bawah kulit) terkait dengan jumlah trombosit yang rendah

Diagnosa dan Penilaian

Seperti banyak gejala yang disebutkan di atas dapat disebabkan oleh kondisi medis lainnya, diagnosis harus dikonfirmasi dengan tes darah dan pemeriksaan sumsum tulang. Tes darah yang diperlukan disebut Full Blood Count (FBC) atau disebut juga Complete Blood Count (CBC). Hal ini akan menunjukkan jumlah sel darah putih yang khas dan biasanya terdiri dari sel darah putih yang tidak matang yang disebut ledakan. Jumlah sel darah merah akan rendah, yang dikenal sebagai anemia sedangkan jumlah trombosit juga biasanya rendah (dikenal dengan trombositopenia).

Namun, tes diagnostiknya adalah pemeriksaan sumsum tulang. Ini bisa jadi hanya aspirasi dan biopsi tapi biasanya, akhir-akhir ini, sampel sumsum juga dikirim untuk tes yang lebih khusus seperti flow cytometry, analisis sitogenetik dan penanda molekuler khusus. Aspirasi dan biopsi biasanya mengkonfirmasikan diagnosis leukemia sementara tes khusus ini memberi kami informasi tambahan tentang subtipe leukemia dan indikasi prognostik yang tepat.

Pemeriksaan sumsum tulang biasanya terbentuk di tulang panggul di belakang (disebut Posterior Superior Iliac Crest). Untuk Leukemia Limfoid Akut, tusukan lumbal juga diperlukan. Prosedur ini mendapatkan cairan dari otak (disebut cairan cerebro-spinal, CSF) untuk mengetahui apakah ada infiltrasi leukemia, yang umum terjadi pada Leukemia Limfoid Akut.

Untuk leukemia, stadium tidak berlaku kecuali Leukemia Lymphocytic kronis. Subtipe leukemia lebih penting karena ini menentukan agresivitas dan karenanya pengobatan dan prognosisnya.

Pengobatan dan Perawatan

Pengobatan leukemia tergantung pada jenis / subtipe leukemia yang tepat. Berbagai modalitas pengobatan terdiri dari Kemoterapi, Radioterapi, terapi biologis, imunomodulator, transplantasi sel punca.

Kemoterapi telah menjadi andalan pengobatan sejak tahun 1960an. Penemuan ini telah membuat leukemia, salah satu kanker pertama yang berpotensi disembuhkan dan melahirkan banyak program kemoterapi baru untuk kanker lainnya. Modalitas ini bisa juga dikombinasikan dengan Radioterapi atau Terapi Radiasi guna membunuh sel leukemia.

Seiring perkembangan jaman teknik pengobatan Leukemia juga berkembang, misalnya Transplantasi Sel Induk, saat pertama kali dimulai, ia dikenal sebagai Transplantasi Sumsum Tulang, terutama karena sumber Sel Induk berasal dari sumsum tulang. Sekarang, sumber sel induk lainnya termasuk darah tali pusat dan darah perifer yang disebut Transplantasi Blood Cord dan Transplantasi Sel Induk Perifer. Pada dasarnya, teknik ini menggunakan sel induk normal dari donor untuk “mengganti” sel leukemia abnormal.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah ditemukan banyak penemuan tentang terapi baru. Dikenal sebagai terapi biologis atau terapi tertarget dan terapi imunomodulator. Terapi ini untuk membantu sistem kekebalan dan menghancurkan sel leukemia. Maka pada umumnya lebih cocok untuk pasien lansia, yang biasanya resisten atau tidak mentolerir kemoterapi dengan baik.