Kepenatan dalam rutinitas yang padat membuat Dr. Yoke Surpri Marlina, Sp.Onk.Rad menggemari hobi travelling. Beberapa tempat di Indonesia maupun luar negeri sudah ia singgahi. Baginya dengan travelling, selain merelaksasi diri dan pikiran, juga bisa mengenal banyak karakter orang.

Hal ini sangat bermanfaat manakala dirinya menghadapi berbagai karakter pasien. Terutama pasien kanker. Diakui dokter kelahiran 9 April ini, bahwa pasien kanker tergolong pasien yang sensitif dan teramat peka perasaannya. Oleh karenanya, dirinya merasa terpanggil untuk terus memberi apapun yang bisa diberikan pada para pasiennya.

Dokter Yoke merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta tahun 2000. Dokter yang juga senang nonton film ini, menyelesaikan studi di bidang onkologi radiasi pada 2013 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menurut dokter asli Jakarta ini, onkologi merupakan bidang ilmu yang sangat menarik. Butuh banyak pendalaman lebih lanjut. Terutama ilmu onkologi radiasi. Seperti jumlah alat yang masih terbatas, yang tidak sebanding dengan jumlah pasien. Selain itu, jumlah dokter yang mendalami bidang ini belum terlalu banyak.

Bagi dr. Yoke, adanya AHCC akan membuka harapan baru bagi penderita kanker untuk sembuh. AHCC juga menjadi peluang baginya untuk bisa memberi pelayanan kepada pasien, sekaligus menambah pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam menangani penyakit kanker.