Kanker ovarium adalah kanker yang ditakuti wanita. Pasalnya kanker ini merupakan salah satu jenis kanker yang hanya dapat menyerang wanita. Seperti namanya, kanker ini terjadi karena adanya pertumbuhan sel kanker pada ovarium yang mempunyai fungsi penting dalam organ reproduksi wanita. Selain risiko kematian, umumnya wanita berasumsi ketika terkena kanker ovarium itu sama artinya dengan vonis tidak dapat memiliki keturunan lagi. Tapi apakah benar faktanya demikian? Mari cari tahu jawabannya melalui artikel ini.
Seperti yang sempat disinggung sedikit di atas, ovarium merupakan salah satu organ yang memiliki fungsi penting pada sistem reproduksi wanita. Selain memproduksi sel telur, ovarium juga menjadi tempat produksi hormon kewanitaan seperti estrogen dan progesteron. Ketika muncul sel kanker di organ ini, tentunya akan sangat memengaruhi sistem reproduksi wanita. Tidak jarang penanganan kanker ovarium ini hingga membutuhkan operasi pengangkatan organ, seperti indung telur, saluran tuba, hingga rahim.
Tingkat keparahan kanker akan sangat menentukan tindakan yang perlu dilakukan. Jika kondisi kanker diketahui sejak dini, dengan hanya satu ovarium yang terkena, masih ada kesempatan bagi wanita untuk mempertahankan rahim dan menjaga ovarium yang masih sehat. Sehingga kehamilan pun masih dimungkinkan terjadi. Tapi dalam melakukan perawatan kanker yang menyerang ovarium yang satunya itu tetap perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Alasannya adalah proses kemoterapi untuk pengobatannya itu sendiri berisiko merusak ovarium yang masih sehat atau meningkatkan risiko terjadinya menopause lebih awal.
Memiliki Keturunan Dengan Metode Lain
Sementara bagi mereka yang karena kanker ovariumnya sampai harus menjalani pengangkatan satu ovarium, sebenarnya masih ada upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan keturunan. Salah satunya adalah dengan program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF). Metode ini bekerja dengan menggabungkan sel telur dan sperma dalam lingkungan laboratorium eksternal. Selanjutnya hasil pembuahan itu dikembalikan lagi ke rahim untuk berkembang menjadi janin.
Dikutip dari hasil interview dengan dr. Primandono Perbowo, SpOG(K), dokter spesialis obsetri & ginekologi sekaligus konsultan onkologi di Adi Husada Cancer Center, “Mengingat risiko susahnya memperoleh kehamilan akibat kanker ovarium, ada baiknya para wanita khususnya yang ingin memiliki keturunan, untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh termasuk kesehatan organ reproduksi. Dengan pemeriksaan rutin, akan lebih mudah ketika menemukan adanya kondisi abnormal pada organ-organ reproduksi, termasuk jika ada kecurigaan kanker. Sehingga perawatannya pun dapat dilakukan sedini mungkin sekaligus meminimalisir risiko yang tidak diinginkan.”
Membutuhkan informasi seputar kanker? Anda dapat mengunjungi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya atau hubungi kami melalui WA: 0822-8888-6922. AHCC merupakan pusat layanan kanker terintegrasi swasta pertama di Indonesia Timur yang memiliki tenaga medis handal dan aneka peralatan medis berstandar internasional. Kami siap membantu dan melayani Anda.