Di dalam dunia medis, sebenarnya tidak ada istilah sembuh total dalam penyakit kanker. Ini disebutkan oleh Prof Dr dr Ari F Syam SpPD Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, bahwa istilah yang tepat bagi penderita kanker yang masih bisa hidup selama bertahun-tahun adalah remisi. Nah untuk Anda yang sudah remisi, Anda diwajibkan untuk mengubah total pola hidup dan harus tetap menjalani beberapa kontrol ataupun pengobatan.
Salah satu pengobatan bagi pasien remisi kanker ini adalah chemoprevention, yaitu kemoterapi yang dilakukan untuk mencegah munculnya kanker lagi. Tidak hanya bagi pasien remisi kanker, bagi Anda yang mempunyai riwayat keturunan penyakit kanker, bisa melakukan chemoprevention dengan konsultasi dokter. Simak penjelasan lengkap mengenai chemoprevention di bawah ini.
3 jenis chemoprevention
Chemoprevention dikembangkan bersama-sama dengan obat kemoterapi, tetapi perbedaannya adalah penggunaannya. Dalam dunia medis, chemoprevention dibagi menjadi 3 jenis antara lain:
- Primary prevention (pencegahan utama)
Kegunaan utama dari chemoprevention adalah untuk pencegahan. Biasanya obat dari chemoprevention bisa berupa obat, vitamin, atau suplemen yang digunakan untuk mencegah munculnya kanker pada orang yang sehat atau orang yang berisiko karena riwayat gen terkena kanker.
- Secondary prevention (pencegahan kedua)
Kegunaan kedua dari chemoprevention adalah untuk pencegahan bagi orang terindikasi orang yang akan terkena kanker atau bisa disebut dengan pre-cancerous. Biasanya orang yang terkena pre-cancerous ini adalah orang yang rajin check-up atau sudah merasakan gejala ketika belum muncul tumor ganas. Chemoprevention akan dilakukan untuk menghindari tumor atau pre-cancerous menjadi lebih ganas.
- Tertiary prevention (pencegahan tersier)
Ini adalah tujuan utama ketika Anda melakukan chemoprevention, yaitu mencegah kanker muncul lagi ketika Anda sudah dinyatakan sembuh atau mendapatkan remisi. Jadi untuk mencegah munculnya kanker lagi, Anda bisa melakukan chemoprevention dengan persetujuan dokter.
Contoh kegunaan chemoprevention
Ada banyak sekali kegunaan chemoprevention, kasus kanker yang sering dilakukan adalah kanker payudara. Kanker payudara ini muncul biasanya karena hormon estrogen yang keluar terlalu banyak. Oleh karena itu, penggunaan chemoprevention yang terdiri dari Tamoxifen dan Raloxifene akan menghentikan hormon estrogen yang terlalu banyak. Menurut data dari oncolink.org, penderita kanker payudara yang telah sembuh/remisi dan melakukan chemoprevention risiko terkena kanker lagi akan berkurang 50%.
Selanjutnya adalah kanker prostat yang telah sembuh/remisi kemudian menggunakan chemoprevention untuk pencegahan kanker. Untuk mencegah kanker prostat muncul kembali adalah dengan memberikan pengobatan finasteride dan dutasteride, kemudian vitamin E, beta karotin, dan selenium.
Di Indonesia biasanya chemoprevention digunakan secara tersier atau para pasien kanker yang telah sembuh/remisi. Beberapa kasus yang sering ditemui memang kemungkinan kanker bisa muncul kembali walaupun sudah melakukan operasi. Jadi chemoprevention bisa menjadi solusi yang bisa Anda lakukan.