Adi Husada Cancer Center

Kanker Payudara pada laki laki

Apa Itu Biopsi

Salah satu penanganan dan pencegahan kanker paling optimal adalah biopsi. Bisa dibilang, hampir semua penanganan kanker seperti operasi, kemoterapi, atau immunterapi ini diawali dengan biopsi. Biopsi sendiri adalah tindakan diagnostik yang dilakukan dengan cara mengambil sample dari tubuh seperti jaringan atau sel yang kemudian dianalisis untuk mengetahui jenis pengobatan dan tindakan terbaik selanjutnya.

Biopsi memang terkenal sebagai alat yang sangat ampuh untuk mengenal kanker, tetapi tidak jarang penyakit seperti gagal ginjal atau sirosis hati ini juga membutuhkan biopsi. Kali ini akan dicoba dibahas bagaimana biopsi sangat berguna bagi para penderita kanker untuk mengetahui jenis dan tindakan penanganan selanjutnya oleh dokter.

Mengapa Anda harus melakukan biopsi?

Sekadar informasi, biopsi bisa dianggap sebagai salah satu alat diagnosis kanker paling mutakhir dan sangat reliable. Jika diagnosis kanker lainnya hanya memastikan besarnya kanker dan apakah kanker sudah mencapai organ tubuh lain, maka biopsi ini dilakukan untuk memastikan langkah penanganan kanker selanjutnya. Apakah kanker harus segara diangkat, menggunakan kemoterapi, atau penanganan lain.

Biopsi adalah prosedur pengambilan sebagian kecil jaringan di dalam tubuh untuk diperiksa ke dalam laboratorium. Jadi bisa dibilang biopsi adalah langkah pasti apakah seseorang ini menderita kanker atau tidak. Tidak hanya itu, biopsi mempunyai sejarah yang panjang, yaitu di tahun 1010an dan terus dilakukan hingga sekarang karena tingkat kesuksesan mendiagnosis kanker sangat tinggi.

Siapa yang harus melakukan biopsi?

Biasanya biopsi adalah diagnosis terakhir yang dilakukan para penderita kanker. Misalnya ada pasien yang sudah divonis menderita kanker payudara melalui mammogram. Untuk memastikan besarnya kanker payudara, penyebab munculnya tumor, dan bagaimana penanganan tumor ini selanjutnya, maka pasien kanker tersebut harus segera melakukan biopsi.

Walaupun begitu, tidak semua pasien kanker juga tidak wajib menjalani biopsi jika memang alat diagnosis lain sudah cukup memberikan analisis kepada dokter. Jadi apakah seseorang wajib menjalani biopsi atau tidak ini memang harus melalui anjuran dari dokter onkologi terlebih dahulu. Apalagi sekarang waktu diagnosis biopsi ini cukup lama, yaitu sekitar 1-2 minggu.

Ada hal menarik lainnya mengenai biopsi, seperti dijelaskan di awal bahwa biopsi ini tidak dilakukan untuk penderita kanker saja. Biopsi juga bisa dilakukan untuk melihat apakah pasien ini menderita gagal ginjal, sirosis hati, penyakit kulit, atau bahkan penyakit paru.

Apakah biopsi berbahaya?

Metode biopsi ini bermacam-macam, ada yang menggunakan jarum kecil untuk mengambil jaringan, dengan cara pembedahan, endoskopi yaitu memasukkan kamera kecil untuk melihat bagian dalam tubuh, atau mengerok jaringan di permukaan kulit. Nah di antara banyak metode tersebut, biopsi sebenarnya memiliki risiko yang sangat kecil, yaitu risiko pendarahan.

Risiko biopsi adalah pendarahan ketika dilakukan pengambilan jaringan ataupun kesemutan setelah dilakukannya biopsi, tetapi efek samping biopsi tersebut sangat jarang ditemui. Apalagi sekarang prosedur dan alat medis sudah sangat modern, sehingga munculnya efek samping biopsi ini sangat jarang. Jadi Anda tidak perlu takut untuk melakukan biopsi, ditambah lagi jaringan di dalam tubuh yang diambil untuk proses biopsi ini juga sangat kecil.

Biopsi sampai sekarang menjadi salah satu alat diagnosis yang sangat bagus bagi para penderita kanker. Jadi ketika Anda sudah divonis menderita kanker, Anda bisa bertanya kepada dokter onkologi apakah perlu dilakukan biopsi atau tidak. Semoga serba-serbi biopsi di atas bisa sedikit memberikan pencerahan kepada Anda.