Adi Husada Cancer Center

Jenis Radioterapi & Penangan pada Kanker

Jenis Radioterapi Pada Kasus Kanker

Radioterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang menggunakan sinar berenergi tinggi—seperti sinar-X, proton, atau partikel lainnya—untuk menghancurkan sel kanker. Tujuannya adalah merusak DNA sel kanker agar tidak dapat tumbuh dan berkembang.
Meski sering terdengar menakutkan, radioterapi sebenarnya sangat terukur dan dilakukan dengan pengawasan ketat oleh tim medis. Teknologi modern kini membuat terapi ini lebih aman, akurat, dan minim efek samping.


Jenis Radioterapi

Radioterapi dibedakan berdasarkan sumber dan cara pemberian radiasinya. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Radioterapi Eksternal (External Beam Radiation Therapy / EBRT)

Radioterapi eksternal merupakan jenis yang paling sering digunakan dan menjadi layanan unggulan di Adi Husada Cancer Center (AHCC). Dalam metode ini, mesin linear accelerator (LINAC) mengarahkan sinar radiasi dari luar tubuh menuju area kanker dengan presisi tinggi.

Teknologi yang digunakan meliputi:

  • 3D-CRT (Three-Dimensional Conformal Radiation Therapy): membentuk sinar sesuai kontur tumor.
  • IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy): mengatur intensitas sinar di tiap sudut agar dosis tepat sasaran.
  • VMAT (Volumetric Modulated Arc Therapy): teknologi canggih di mana mesin memutar mengelilingi pasien sambil memancarkan radiasi secara terus-menerus. Dosis dan bentuk sinar disesuaikan secara dinamis, sehingga waktu terapi lebih singkat namun tetap presisi tinggi.

Keunggulan Radioterapi Eksternal di AHCC:

  • Penargetan sangat akurat dengan risiko minimal pada jaringan sehat.
  • Prosedur tidak invasif dan tidak memerlukan rawat inap.
  • Waktu terapi lebih cepat, terutama dengan teknik VMAT yang hanya memerlukan beberapa menit per sesi.
  • Dapat digunakan untuk berbagai jenis kanker seperti payudara, prostat, kepala-leher, paru, dan otak.

2. Radioterapi Internal (Brachytherapy)

Pada metode ini, sumber radiasi ditempatkan langsung di dalam atau di dekat tumor menggunakan implan kecil (biji atau jarum).

  • Umumnya digunakan untuk: kanker serviks, prostat, rahim, dan payudara.
  • Kelebihan: memberikan dosis tinggi langsung ke tumor dengan paparan minimal ke jaringan sekitarnya.

3. Radioterapi Sistemik

Pasien mengonsumsi atau menerima injeksi zat radioaktif (misalnya Iodium-131) yang menyebar melalui aliran darah untuk menghancurkan sel kanker di seluruh tubuh.

  • Biasanya digunakan untuk: kanker tiroid, limfoma, dan metastasis tulang.
  • Kelebihan: efektif menjangkau sel kanker yang sudah menyebar luas.

Pengobatan Radioterapi Berdasarkan Jenis Kanker

Jenis KankerPendekatan Radioterapi yang UmumTujuan Terapi
Kanker PayudaraRadioterapi eksternal (IMRT/VMAT)Menghancurkan sisa sel kanker setelah operasi
Kanker ProstatBrachytherapy atau IMRT/VMATMengontrol pertumbuhan tumor lokal
Kanker ServiksKombinasi EBRT + BrachytherapyMenargetkan tumor utama dan jaringan sekitarnya
Kanker ParuSBRT (Stereotactic Body Radiotherapy)Menghancurkan tumor kecil tanpa operasi
Kanker OtakRadioterapi presisi tinggi (Gamma Knife / VMAT)Mengobati tumor dengan presisi tanpa pembedahan besar
Kanker TiroidTerapi radioiodine (I-131)Menghancurkan sisa jaringan tiroid kanker
Kanker Kepala dan LeherIMRT/VMAT/IGRTMenjaga fungsi organ vital seperti pita suara dan kelenjar ludah
Kanker KolorektalEBRT sebelum atau sesudah operasiMengecilkan tumor dan mencegah kekambuhan

Efek Samping yang Mungkin Terjadi

Radioterapi aman dan dilakukan secara terkontrol, namun efek samping ringan bisa muncul tergantung lokasi dan dosis radiasi:

  • Kelelahan ringan
  • Iritasi atau kemerahan kulit di area terapi
  • Mulut kering, gangguan menelan (pada area kepala-leher)
  • Mual, gangguan pencernaan (pada radioterapi perut)
  • Penurunan sementara sel darah putih

Sebagian besar efek ini bersifat sementara dan dapat dikontrol dengan pengawasan dokter.


Pencegahan & Deteksi Dini

Radioterapi berperan dalam pengobatan, bukan pencegahan kanker. Namun, deteksi dini dapat sangat meningkatkan keberhasilan terapi.
Langkah yang bisa kamu lakukan:

  • Pemeriksaan rutin seperti Pap smear, mammografi, atau kolonoskopi.
  • Pola hidup sehat dan seimbang.
  • Segera konsultasikan bila muncul gejala mencurigakan seperti benjolan, nyeri tak biasa, atau perdarahan abnormal.

FAQ / Fakta Menarik

  • Apakah pasien boleh beraktivitas setelah radioterapi eksternal?
    Ya, karena prosedurnya tidak membuat pasien menjadi radioaktif dan bisa dilakukan rawat jalan.
  • Apa bedanya IMRT dan VMAT?
    IMRT memberikan radiasi dari beberapa arah tetap, sedangkan VMAT memberikan radiasi sambil berputar, sehingga lebih cepat dan efisien.
  • Berapa lama satu sesi terapi?
    Umumnya 10–15 menit per sesi untuk IMRT, dan hanya 2–5 menit dengan VMAT.

Kesimpulan

Radioterapi merupakan bagian penting dari pengobatan kanker modern. Di Adi Husada Cancer Center (AHCC), teknologi radioterapi eksternal dengan teknik VMAT dan IMRT memungkinkan terapi yang lebih cepat, tepat, dan aman, dengan hasil klinis yang optimal serta kenyamanan pasien yang lebih baik.

Jika kamu atau keluarga tengah menghadapi pengobatan kanker, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi radiasi di AHCC. Penanganan yang tepat waktu dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup.


Referensi

  1. National Cancer Institute (NCI). Radiation Therapy to Treat Cancer. 2025.
  2. WHO. New WHO/IAEA publication provides guidance on radiotherapy equipment to fight cancer. 5 March 2021.
  3. International Atomic Energy Agency (IAEA). Radiotherapy: Cancer treatment with radiation.