Kanker ginjal adalah jenis kanker yang berkembang di sel-sel ginjal, organ yang berfungsi menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah untuk dibuang melalui urine. Jenis paling umum adalah karsinoma sel ginjal (renal cell carcinoma), yang berasal dari lapisan pembuluh kecil di dalam ginjal. Kanker ini bisa tumbuh tanpa gejala di tahap awal, dan sering kali baru terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan pencitraan (seperti USG atau CT scan) karena alasan lain.
Penyebab
Belum ada penyebab tunggal yang pasti untuk kanker ginjal, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko sel ginjal mengalami perubahan genetik yang menyebabkan pertumbuhan abnormal. Beberapa di antaranya:
- Merokok
Nikotin dan zat karsinogen lain dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel ginjal. Studi menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena kanker ginjal dibanding bukan perokok. - Kegemukan (Obesitas)
Lemak berlebih dalam tubuh dapat memicu ketidakseimbangan hormon, terutama peningkatan insulin dan faktor pertumbuhan yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker di ginjal. - Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Hipertensi, baik dengan atau tanpa pengobatan, terbukti berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker ginjal. Tekanan darah yang tinggi dapat mengganggu fungsi ginjal dan memicu stres oksidatif pada jaringan ginjal. - Paparan bahan kimia berbahaya
Pekerja di industri logam, cat, pelarut, atau pestisida berisiko terpapar bahan karsinogen seperti trikloroetilen (TCE) yang dapat memicu mutasi genetik di ginjal. - Riwayat keluarga dan faktor genetik
Mutasi gen tertentu seperti VHL (von Hippel-Lindau) dan sindrom herediter lainnya meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ginjal di usia muda. - Dialisis jangka panjang
Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis selama bertahun-tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami karsinoma sel ginjal karena perubahan sel akibat proses peradangan kronis. - Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang
Penggunaan analgesik tertentu (terutama jenis nonsteroid dalam dosis tinggi) secara terus-menerus dapat merusak jaringan ginjal dan berkontribusi pada risiko kanker.
Faktor Risiko Tambahan
Selain penyebab utama di atas, beberapa faktor lain juga bisa berperan:
- Jenis kelamin pria (lebih berisiko dibanding wanita)
- Usia di atas 50 tahun
- Riwayat penyakit ginjal polikistik
- Kurangnya aktivitas fisik
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Kanker ginjal sering tidak menimbulkan gejala di awal, tetapi beberapa tanda berikut bisa menjadi peringatan:
- Darah dalam urine (hematuria)
- Nyeri di punggung bagian bawah atau samping tubuh
- Benjolan atau pembengkakan di perut
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
- Kelelahan berlebihan atau demam yang tidak kunjung sembuh
Diagnosis
Diagnosis dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan berikut:
- Tes urine dan darah untuk mendeteksi kelainan fungsi ginjal
- USG atau CT scan untuk melihat massa atau tumor
- MRI untuk mengevaluasi penyebaran kanker
- Biopsi ginjal jika diperlukan untuk memastikan jenis sel kanker
Pengobatan
Pilihan pengobatan tergantung pada stadium dan kondisi pasien, meliputi:
- Operasi (nefrektomi parsial atau total) untuk mengangkat tumor atau seluruh ginjal
- Terapi target menggunakan obat yang menekan pertumbuhan sel kanker
- Imunoterapi untuk membantu sistem imun melawan sel kanker
- Radioterapi atau kemoterapi dalam kasus tertentu yang sudah menyebar
Pencegahan dan Deteksi Dini
Langkah-langkah berikut dapat membantu menurunkan risiko kanker ginjal:
- Berhenti merokok
- Menjaga berat badan ideal
- Mengontrol tekanan darah
- Menghindari paparan bahan kimia industri
- Minum air putih cukup dan kurangi konsumsi obat pereda nyeri berlebihan
- Lakukan medical check-up rutin, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga kanker ginjal
Fakta Menarik
- Sekitar 75–85% kasus kanker ginjal adalah Renal Cell Carcinoma (RCC).
- Menurut data American Cancer Society (2024), sekitar 1 dari 46 orang memiliki risiko mengembangkan kanker ginjal selama hidupnya.
Kesimpulan
Kanker ginjal dapat muncul tanpa gejala di awal, tetapi memahami penyebab dan faktor risikonya memberi peluang besar untuk pencegahan. Pola hidup sehat, berhenti merokok, menjaga berat badan, dan pemeriksaan rutin adalah langkah sederhana namun efektif untuk melindungi fungsi ginjal kamu.
