Risiko penyakit kanker bisa dialami oleh semua orang, baik yang sudah lanjut usia maupun anak-anak. Pengobatan kanker yang dilakukan sejak dini bisa menurunkan risiko terjadinya hal-hal yang lebih buruk. Namun, sayangnya masih banyak pasien yang menolak melakukan pengobatan kanker karena banyaknya gambaran menakutkan pada prosesnya. Padahal, faktanya tidak demikian. Lalu, apa yang sebaiknya Anda lakukan jika memiliki anggota keluarga yang menolak pengobatan?
Tanyakan baik-baik alasan menolak pengobatan
Sudah hal yang wajar jika Anda merasa khawatir jika memiliki anggota keluarga yang mengalami kanker. Kekhawatiran meningkat jika orang tersebut menolak pengobatan kanker yang disarankan oleh dokter. Padahal, Anda ingin ia bisa bertahan hidup lebih lama dengan mengikuti prosedur kesehatan untuk menyembuhkan kanker. Lalu, apa langkah bijak yang harus Anda ambil?
Ajak anggota keluarga tersebut bicara baik-baik dan tanyakan alasan mengapa menolak prosedur penyembuhan. Gunakan tutur kata yang lembut dan sopan, diikuti dengan intonasi yang tenang. Bersikaplah perhatian dan dengarkan apa alasan pasien menolak pengobatan.
Jangan memaksa
Banyak pasien yang putus asa jika didiagnosis terkena kanker dan merasa bahwa hidupnya akan berakhir dalam waktu yang singkat. Padahal, banyak pasien kanker di luar sana yang bisa sembuh dan melanjutkan hidupnya kembali. Hal inilah yang biasanya menjadi alasan mengapa pasien kanker menolak pengobatan. Mereka berpikir bahwa prosedur apapun akan percuma saja. Jika alasan yang sama digunakan oleh anggota keluarga Anda, maka sebaiknya tidak memaksanya.
Pahami bahwa anggota keluarga Anda sedang dalam masa yang sulit untuk menerima semuanya. Memaksa hanya akan membuatnya marah dan merengganggakan hubungan. Untuk itulah, Anda harus sabar di samping terus membujuknya untuk mengikuti pengobatan. Utarakan mengapa Anda menginginkan pengobatan. Siapa tahu ia akan memahami.
Ajak konsultasi ke dokter
Pasien yang menolak pengobatan kanker mungkin akan sedikit tergugah hatinya untuk menjalani pengobatan jika mendengarkan saran yang diberikan dokter. Biasanya, dokter akan menyampaikan bagaimana kondisi pasien yang sebenarnya, pengobatan apa yang bisa dijalani, serta berapa besar kesempatan untuk sembuh. Bagaimanapun juga, pasien harus menerima pengobatan agar kondisinya tidak memburuk.
Anda juga bisa mendapatkan second opinion dari beberapa dokter untuk mendapatkan pengobatan kanker yang sesuai dengan keinginan pasien. Dengan menemukan perawatan yang tepat, bisa saja pasien mau menjalani pengobatan.
Dapatkan perawatan yang suportif
Setelah Anda mengajak pasien konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pilihan perawatan yang tepat, biarkan ia memilih pengobatan mana yang ingin di tempuh. Setidaknya, meskipun kanker tersebut termasuk yang ganas dan menyebabkan angka harapan hidup menurun, Anda tetap harus memberikan perawatan yang suportif.
Mungkin tidak dengan kemoterapi dan radiasi, tetapi dengan perawatan yang lebih bisa membuat pasien merasa lebih baik secara fisik dan emosional. Perawatan ini dilakukan oleh dokter dan tim medis yang khusus menangani pasien kanker. Dengan begitu, pasien akan merasakan hidup normal seperti biasa meski mengalami penyakit serius.
Selalu beri perhatian dan dukungan
Satu hal yang tidak boleh Anda lupakan jika memiliki anggota keluarga yang terkena kanker adalah meninggalkannya. Rasa kesepian akan membuat pasien kanker merasa hidupnya bertambah buruk. Sesekali ajaklah jalan-jalan dan melihat lingkungan sekitar sembari membujuknya untuk melakukan perawatan. Jika ia tetap menolak, tunjukkan bahwa di dunia ini masih banyak hal yang bisa dilakukan, itulah kenapa ia tidak boleh menyerah terhadap kanker.
Jika semua hal di atas sudah Anda lakukan dan tetap belum berhasil, maka memberi pasien sedikit waktu untuk berpikir adalah langkah yang tepat. Mungkin, setelah mendengar bujukan Anda dan mendapatkan beberapa pilihan perawatan, anggota keluarga mau mendapat pengobatan kanker.