Tantangan bagi sebagian orang dianggap sebagai masalah. Tapi tidak bagi dr. Dyah Erawati Sp. Rad (K) Onk. Rad. yang malah menyukai tantangan. Menurut dokter Dyah, tantangan ibarat sebuah seni. Harus diselesaikan dan bukan untuk ditakuti.

Salah satunya ilmu. Menurut ibu dari tiga anak ini, ilmu itu sangat menantang. Karena tidak hanya berhubungan dengan obat saja tetapi sangat komprehensif. Dirinya mencontohkan pada bidang yang saat ini digeluti, onkologi radiasi. Tidak hanya melibatkan manusia saja, tetapi juga berbagai bidang ilmu lain seperti biologi, fisika, klinik, dan teknologi.

Untuk bisa menyelesaikan tantangan pada ilmu, dr. Dyah selalu memperkaya dirinya. Salah satunya dengan membaca. Segala macam buku ia baca. Terutama buku-buku tentang onkologi radiasi. Baginya, jika tidak rajin membaca tentu tidak akan bisa mengikuti perkembangan. Jika tidak bisa mengikuti perkembangan, tentu saja tidak bisa menjawab tantangan yang ada. 

Dokter Dyah merupakan alumnus konsultan onkologi fakultas kedokteran Universitas Indonesia tahun 2003. Selain membaca, disela waktu luangnya menjadi dokter, ia juga kerap membuat ketrampilan. Baginya mengolah ketrampilan juga merupakan suatu tantangan tersendiri, dimana hasilnya bisa dinikmati bersama keluarga.

Dokter Dyah mengaku cukup bangga bisa bergabung di AHCC. Selain menjadi suatu tantangan baru baginya, dirinya berharap para pasien kanker bisa diobati lebih cepat, lebih baik dan lebih komprehensif. Sehingga harapan ada harapan baru dan semangat baru bagi pasien untuk berjuang melawan rasa sakitnya.