Mastitis dan kanker payudara adalah dua kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan payudara wanita. Meskipun keduanya terkait dengan jaringan payudara, keduanya memiliki penyebab, gejala, dan perawatan yang berbeda. Artikel ini akan menjelaskan apa itu mastitis dan perbedaannya dengan kanker payudara.
Apa itu Mastitis?
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini sering terjadi pada ibu menyusui, tetapi dapat memengaruhi wanita pada umumnya. Infeksi dapat terjadi saat bakteri masuk ke dalam saluran susu melalui retakan atau lecet pada puting susu.
Gejalanya meliputi:
- Pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada satu bagian payudara.
- Demam dan gejala flu seperti kelelahan dan badan lemah.
- Peningkatan suhu tubuh.
- Nyeri saat menyusui.
Apa itu Kanker Payudara?
Kanker payudara adalah pertumbuhan sel-sel yang tidak terkontrol dan dapat membentuk tumor ganas. Kanker payudara dapat berkembang di berbagai bagian payudara dan memiliki jenis yang berbeda. Faktor risiko untuk kanker payudara melibatkan kombinasi antara faktor genetik, hormonal, dan lingkungan.
Gejalanya meliputi:
- Pembentukan benjolan pada payudara.
- Perubahan bentuk atau ukuran payudara.
- Nyeri atau sensasi terbakar.
- Penebalan atau retraksi puting susu.
- Sekresi puting yang tidak normal.
Perbedaan Utama
Penyebab:
Mastitis: Penyebab utama mastitis adalah infeksi bakteri, yang sering kali masuk melalui retakan atau lecet pada puting susu, terutama pada ibu menyusui. Ini menyebabkan peradangan dan infeksi pada jaringan payudara.
Kanker Payudara: Kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkontrol di payudara. Penyebabnya bisa berupa kombinasi faktor genetik, hormonal, dan lingkungan, serta gaya hidup. Tidak ada hubungan langsung dengan infeksi.
Onset dan Perkembangan:
Mastitis: Mastitis biasanya muncul tiba-tiba, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan pada ibu menyusui, tetapi juga dapat terjadi pada wanita yang tidak menyusui. Kondisinya berkembang dengan cepat dan gejalanya seringkali akut, seperti rasa sakit, pembengkakan, dan demam.
Kanker Payudara: Kanker payudara cenderung berkembang lebih lambat dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Kanker dapat berkembang selama bertahun-tahun dan mungkin hanya terdeteksi setelah benjolan dirasakan atau melalui pemeriksaan rutin seperti mammografi.
Gejala:
Mastitis: Gejala mastitis meliputi pembengkakan, kemerahan, dan nyeri di satu bagian payudara, bersama dengan gejala seperti demam dan kelelahan. Area yang terkena biasanya terasa hangat atau panas saat disentuh.
Kanker Payudara: Gejala kanker payudara dapat mencakup pembentukan benjolan yang keras dan tidak nyeri di payudara, perubahan bentuk atau ukuran payudara, perubahan pada kulit payudara seperti kulit jeruk (peau d’orange), penebalan puting, retraksi (penarikan ke dalam) puting, atau keluarnya cairan dari puting yang tidak biasa.
Diagnosis:
Mastitis: Diagnosis mastitis biasanya dilakukan berdasarkan gejala klinis dan riwayat medis pasien. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin melakukan kultur ASI untuk mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi.
Kanker Payudara: Diagnosis kanker payudara memerlukan prosedur yang lebih kompleks seperti mammografi, ultrasonografi, MRI, dan biopsi jaringan untuk mengonfirmasi keberadaan sel kanker dan menentukan jenis serta stadium kanker.
Pengobatan:
Mastitis: Mastitis biasanya diobati dengan antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri. Pengobatan tambahan termasuk perawatan di rumah seperti kompres hangat, istirahat, dan hidrasi. Ibu menyusui didorong untuk terus menyusui atau memompa ASI untuk membantu mengosongkan payudara yang terinfeksi.
Kanker Payudara: Pengobatan kanker payudara sangat tergantung pada jenis dan stadium kanker. Opsi pengobatan termasuk operasi (lumpektomi atau mastektomi), radioterapi, kemoterapi, terapi hormon, dan terapi target. Pendekatan pengobatan seringkali melibatkan kombinasi dari beberapa metode ini.
Prognosis:
Mastitis: Dengan pengobatan yang tepat, mastitis biasanya sembuh dalam beberapa hari hingga minggu tanpa komplikasi jangka panjang. Namun, jika tidak diobati, mastitis dapat berkembang menjadi abses payudara yang memerlukan drainase bedah.
Kanker Payudara: Prognosis kanker payudara sangat bergantung pada jenis, stadium, dan tingkat penyebaran kanker saat didiagnosis, serta respons terhadap pengobatan. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat secara signifikan meningkatkan peluang kesembuhan.
Kesamaan
Meskipun keduanya berbeda, mastitis dan kanker payudara dapat menunjukkan gejala fisik yang mirip, seperti pembengkakan dan nyeri pada payudara. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional medis diperlukan untuk diagnosis yang akurat.
Memahami perbedaan antara mastitis dan kanker payudara penting untuk penanganan yang tepat. Segera lakukan pemeriksaan payudara secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami perubahan atau gejala yang mencurigakan. Pemahaman ini dapat membantu Anda meminimalkan risiko dan memastikan penanganan yang tepat waktu.
Jangan ragu menghubungi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya untuk melakukan pemeriksaan rutin sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Sebagai rumah sakit onkologi yang tergabung dalam jaringan Integrated Oncology Centres (IOC) Asia, AHCC menghadirkan layanan Breast Center yang terintegrasi mulai dari skrining/pemeriksaan, penegakan diagnosa, terapi/pengobatan hingga layanan pasca terapi sesuai standar internasional yang diberlakukan ke seluruh anggota IOC. Didukung oleh dokter spesialis onkologi dan tenaga medis ahli serta berpengalaman, AHCC siap memberikan layanan dengan lebih aman dan nyaman dalam satu pintu. Hubungi kami melalui kontak whatsapp di 0851-7422-6922 atau email ke info@ahcc.co.id untuk informasi selengkapnya.