Banyak mitos tentang penyebab kanker payudara yang beredar di masyarakat, seperti apakah deodoran menyebabkan kanker payudara atau apakah mengenakan bra berkawat dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Berikut ini adalah tujuh mitos umum tentang penyebab kanker payudara dan fakta yang sebenarnya.
Mitos 1: Apakah Bra Berkawat Menyebabkan Kanker Payudara?
Hal ini muncul karena ada beberapa kekhawatiran bahwa kawat pada cup bra berkawat dapat membatasi aliran cairan limfatik di payudara yang menyebabkan racun menumpuk di area tersebut. Namun, tidak ada bukti yang dapat diandalkan untuk mendukung hal tersebut.
Faktanya bra berkawat tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Jika bra yang digunakan terlalu ketat atau terlalu kecil, kawat dapat menusuk payudara dan menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, atau pembengkakan. Pada akhirnya, penting untuk menemukan bra yang pas dan sesuai. Cari tahu lebih lanjut tentang cara mengenakan bra yang pas.
Mitos 2: Apakah Mengenakan Bra Berkawat Selama 12 Jam Sehari Menyebabkan Kanker Payudara?
Beredar bahwa bra membatasi sistem limfatik yang mengakibatkan penumpukan racun di payudara. Sehingga mengenakan bra berkawat selama 12 jam sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara daripada wanita yang tidak mengenakan bra.
Namun, menurut American Cancer Society, tidak ada bukti bahwa kompresi kelenjar getah bening oleh bra menyebabkan kanker payudara, pada kenyataannya, cairan tubuh mengalir ke atas dan ke kelenjar getah bening ketiak, bukan ke arah kawat. Bahkan tidak ada cukup bukti bahwa tidak mengenakan bra akan membantu mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Mitos 3: Apakah Meremas atau Dipukul pada Payudara Dapat Menyebabkan Kanker Payudara?
Meremas atau mencubit payudara atau putting, hal tersebut tidak akan menyebabkan kanker payudara, hanya dapat menyebabkan memar dan pembengkakan pada payudara, sehingga terasa nyeri atau sakit saat disentuh. Bahkan cedera, seperti jatuh atau dipukul di dada, tidak akan menyebabkan kanker payudara.
Terkadang cedera dapat menyebabkan benjolan jinak (bukan kanker) yang dikenal sebagai nekrosis lemak. Ini adalah jaringan parut yang dapat terbentuk saat tubuh secara alami memperbaiki jaringan lemak payudara yang rusak.
Mitos 4: Apakah Tindik Puting Dapat Menyebabkan Kanker Payudara?
Hingga saat ini tidak ada bukti bahwa tindik puting dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara. Hal yag perlu diwaspadai, area yang ditindik berisiko terkena infeksi, baik saat ditindik maupun selama mengenakan perhiasan tersebut, bahkan mungkin lebih lama.
Mitos 5: Apakah IVF (Fertilisasi In Vitro) Dapat Menyebabkan Kanker Payudara?
Tidak ada bukti bahwa menjalani perawatan IVF (fertilisasi in vitro) memengaruhi risiko terkena kanker payudara. Bukti saat ini menunjukkan bahwa wanita yang telah menjalani perawatan IVF tidak lebih mungkin terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak menjalani IVF. Namun, IVF merupakan prosedur yang relatif baru dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan semua efek kesehatan jangka panjangnya.
Mitos 6: Dapatkah Bahan Kimia di Lingkungan Menyebabkan Kanker Payudara?
Tidak ada bukti konklusif bahwa paparan bahan kimia di lingkungan meningkatkan risiko kanker payudara.
Banyak penelitian telah melihat hubungan antara kanker payudara dan bahan kimia di lingkungan seperti pestisida, asap kendaraan bermotor, dan plastik, tetapi tidak ada bukti yang jelas tentang adanya hubungan apa pun.
Sangat sulit untuk mengetahui efek bahan kimia individual ketika kita terpapar ribuan bahan kimia dalam kadar rendah selama hidup kita.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang terpapar bahan kimia dalam pekerjaan mereka, misalnya di industri manufaktur, mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Pengusaha secara hukum diharuskan untuk membatasi paparan terhadap bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker.
Mitos 7: Apakah Bekerja Shift Malam Dapat Menyebabkan Kanker Payudara?
Meskipun sebelumnya dianggap bekerja shift malam dapat meningkatkan risiko kanker payudara, penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang bekerja shift malam tidak memiliki risiko kanker payudara yang lebih besar daripada mereka yang tidak. Hal ini berlaku terlepas dari jenis pekerjaan dan usia seseorang mulai bekerja shift malam.
Kesimpulan
Dengan memahami fakta di balik mitos tentang kanker payudara, kita dapat mengurangi kebingungan dan stigma yang seringkali mengelilingi masalah ini. Selalu penting untuk merujuk kepada sumber terpercaya, seperti American Cancer Society, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk informasi lebih lanjut mengenai kanker payudara.
Bagikan informasi ini kepada teman-teman Anda agar mereka tidak terjebak dalam mitos tentang kanker payudara. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut!